Halaman

Tampilkan postingan dengan label cita-cita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label cita-cita. Tampilkan semua postingan

Rabu, 04 September 2013

Cita-citaku*

“Mungkin, pencapaian besar Bangsa Indonesia itu ketika petani memilih menggunakan bibit kedelai lokal. Mungkin, pencapaian besar bangsa Indonesia itu ketika petani tak lagi menggunakan campuran  air, vetsin, telur tak layak makan (jika tak mau disebut busuk) dan terasi untuk menjaga agar seledri yang mereka tanam tetap segar dan berwarna hijau ketika sampai pasar”.

Bagiku, tujuan adalah substansi penggerak yang luar biasa. Tak peduli seberapa keras otak bekerja, seberapa lelah otot bergerak, semuanya akan terasa ringan ketika tujuan tervisualisasikan dengan jelas dalam hati dan di depan mata.

Aku bukan termasuk orang yang malu untuk bercerita tentang cita-cita. Biasanya ketika aku berbicara tentang cita-citaku, aku berharap ada orang-orang yang turut mendo’akan untuk kebaikan, siapapun mereka… siapa tahu orang-orang itu adalah hamba yang dicintai Allah dan lewat do’a mereka lah cita-citaku bisa terwujud.

Ini adalah penggerakku selama tiga tahun ke belakang. Orang-orang yang berada di dekatku pasti kenal dengan gambar ini. Lambang itu kupasang di mana-mana, desktop, barang-barang handmade yang kubuat, logbook TA dan thesis, di kamar, di blog, di maaaana-mana. Bentuknya mirip dengan tombol “on” padahal sebenarnya itu adalah inisial dari “n” :D


Aku bercita-cita suatu hari nanti bisa membangun sebuah fasilitas yang sementara waktu kunamai CL –Circle Lab (Ci-eL). Awalnya aku hanya berniat menjadikannya sebagai tempat bagi lembaga riset non-profit dengan tujuan utama : memfasilitasi para peneliti (yang memiliki kemampuan namun tidak memiliki biaya) untuk mengembangkan penelitian dalam bidang ilmu hayati aplikatif yang dapat berguna bagi masyarakat. Tentunya CL tidak mungkin bergerak sendirian karena pasti akan memakan biaya operasional yang luar biasa mahal. Harus ada lembaga-lembaga besar yang menjaganya, dan sejujurnya aku sama sekali belum mempertimbangkan pemerintah sebagai salah satunya.. hehe.

CL - BINIH Research Center

Seiring dengan bertambahnya inspirasi yang kudapatkan dari para petani, pembimbing KP, dosen-dosen, teman-teman  dan kakak-kakak, visi dari CL kemudian mengerucut salah satu bidang, yaitu pengembangan tanaman pangan.

CL akan menjadi Research Center BINIH. Stakeholdernya mulai dari para pengusaha besar yang peduli dengan nasib Bangsanya (pasti ada, InshaaAllah), para peneliti muda dan akademisi yang peduli dengan nasib Bangsanya (masih ada, InshaaAllah) dan  masyarakat terutama yang berprofesi sebagai petani.

CL akan bergerak dalam dua hal :

Pengembangan bibit lokal unggul dengan teknologi modern
Teknologi modern yang dimaksud menggunakan kultur jaringan sebagai teknik dasar. Saat ini teknik dasar tersebut baru dipakai oleh perusahaan-perusahaan besar di Indonesia seperti Sugar Group Company (PT Gula Putih Mataram (GPM), PT Sweet Indolampung (SIL), PT Indolampung Perkasa (ILP), dan PT Indolampung Distillery (ILD)) dan Sinar Mas Pulp and Paper. Prosesnya akan melibatkan banyak elemen masyarakat yang seringkali terlupakan dalam dunia peneliti sebagai supplier maupun distributor. Sehingga dihasilkan produk yang memiliki kualitas dan kuantitas tinggi dengan harga terjangkau oleh petani.

Kultur jaringan dengan peralatan sederhana

Pembinaan dan pencerdasan bagi petani
Mulai dari teknik dasar pengembangan bibit modern (salah seorang temanku yang luarbiasa berharap suatu hari nanti petani di Indonesia mampu melakukan kultur jaringan dengan menggunakan media alternatif yang murah), penanaman, perawatan dan teknologi pascapanen.

Cita-cita itu memang tak akan pernah dan tak mudah terealisasikan jika tak diusahakan.
Lebih sering aku ragu, saaaaaangat ragu, apakah dengan semua kekurangan dan keterbatasanku yang sangat banyak itu aku mampu? atau apakah aku sudah menginjak anak tangga yang tepat untuk mencapai ke atas sana?.

Ragu ketika terdemotivasi atau mendapatkan tanggapan nyinyir karena dianggap terlalu optimis, sedih.... Tapi tak apa, aku bersyukur. Bersyukur karena masih bisa bercita-cita dan berusaha untuk mewujudkannya. Cita-cita itulah yang menggerakkanku, yang membuatku kembali bersemangat ketika malas, yang kuselipkan dalam usaha kuliahku, ujianku, TA dan do’a ku. Tentunya dengan bantuan serta inspirasi dari orangtua, guru-guru, dosen, teman-teman dan kakak-kakak dalam setiap langkah sampai saat ini..

Terimakasih, semoga Allah mempermudah setiap langkah kalian menuju kebaikan.

Maka dengan ini, kuperkenalkan cita-citaku* :)




*jika dan hanya jika tidak sampai melalaikan kewajibanku sebagai seorang muslimah, istri dan Ibu. 

Jumat, 16 November 2012

Path

Ketika langkah kita terasa sulit, ada baiknya kita mengevaluasi diri
Mungkin saja niat kita belum tepat
Mungkin teknis pelaksanaannya yang masih salah
Atau mungkin suatu hari nanti, akan timbul dampak negatif dari apa yang kita lakukan 
bagi diri kita dan orang lain
Kita tak tahu..

Ketika langkah kita terasa begitu mulus dan mudahnya, ada baiknya kita juga mengevaluasi diri
Apakah Allah memberikannya dengan penuh keridhoan
Atau jangan-jangan kenikmatan itu Ia lemparkan ke hadapan kita karena terlalu tergesa-gesa meminta?

Entah bagaimana skenarioNya akan membawa kita
Menuntun langkah pada tempat yang tepat
Mempertemukan kita dengan makhluknya yang tepat
Tanpa cela
Tanpa cacat

Tapi.. bukan berarti lantas kita pasrah lalu diam
Rangkaian rencana itu harus kita buat
Setiap tingkatan itu harus kita perjuangkan
Karena tawakal ada setelah ikhtiar
Tawakal ada setelah do’a

Merajut mimpi
Merajut cinta

Ketika Ia berkata bahwa “dirimu belum siap”
Seberapa keraspun perjuangan kita, hal itu tak akan pernah terjadi

Itu semua, semata-mata karena Allah sayang pada kita
Karena Ia maha mengetahui
Apa yang terbaik bagi setiap diri kita

Bismillah… semoga hati ini selalu bisa berhusnudzon pada setiap keputusanNya :)





Minggu, 22 Juli 2012

Diving with whales

Mamalia besar itu sering disebut ikan. Padahal bukan ikan.
Mereka melahirkan, mengasuh dan menyusui anaknya, sama seperti kita.
Mereka besar, tapi pemalu..
Cerdas... memiliki rasa terhadap sesama
Penuh daya tarik dan penuh misteri

Ah.. mereka seperti balerina yang begitu lembut diantara luasnya lautan...

Diving with whales \(^,^)/
Sangat ingin sekali ya Allah....

Semoga suatu hari nanti... :')








Rabu, 18 Juli 2012

ahn-truh-pruh-nur


Politik

Politik (po.li.tik) [n] /1. (pengetahuan) mengenai ketatanegaraan atau kenegaraan (spt ttg sistem pemerintahan, dasar pemerintahan)/2. segala urusan dan tindakan (kebijakan, siasat, dsb) mengenai pemerintahan negara atau thd negara lain /3. cara bertindak (dl menghadapi atau menangani suatu masalah) --Kamus Bahasa Indonesia--

Lapangan yang mungkin nggak akan pernah aku sentuh, bahkan mungkin kuhindari.

Bukan sekedar karena penuh intrik. Tapi karena aku selalu merasa cupu, nggak ngerti apa-apa. Mentalku nggak cukup kuat untuk mencernanya. Jadi setiap kali ada yang berbicara, berdebat mengenai ini, aku hanya melongo. Dan kalau ada yang mengajak debat, rasanya ingin ketawa sekaligus menangis (?).

Termasuk politik di tubuh kemahasiswaan, yang seringkali dilandasi emosi dan kepentingan golongan.

Kemahasiswaan (ke.ma.ha.sis.wa.an) [n] seluk-beluk mahasiswa; yang bersangkutan dng mahasiswa --Kamus Bahasa Indonesia--


Tidak berpolitik bukan berarti tidak peduli kondisi sosial kan?

Setiap orang berhak menentukan jalannya masing-masing, dan politik bukan jalan yang akan kupilih. Jadi aku menceburkan diri ke jalan (kolam?) lain, entrepreneur.

Entrepreneur ; (ahn-truh-pruh-nur) /1. the owner or manager of a business enterprise who, by risk and initiative, attempts to make profits/ 2. a middleman or commercial intermediary. --Collin English Dictionary--

Ah, mungkin belum bisa disebut menceburkan diri… Bisa dibilang baru becek-becekan. Baru sebatas teori. Belum start up (malu) :’>

Bagiku entrepreneur adalah sebuah tantangan yang besar dan keren. Entrepreneur dituntut untuk menciptakan sebuah ide yang desirable, feasible dan viable (IDEO, 2011). 

Three lenses in design thinking (IDEO, 2011)


Feasibility bisa dihitung diatas kertas, diuji dan diteliti. Sifatnya kuantitatif. Yang paling susah itu desirable, karena berkaitan dengan rasa, dengan hati, dengan emosi. Dengan manusia.
Ide itu selanjutnya direalisasikan tentunya by risk and initiative.

Dan inovatif, supaya viable.

Menurutku, salah satu contoh kerennya adalah keripik pedas Maicih. Makanan ringan pedas itu super desirable, orang Indonesia mana yang nggak kenal dan nggak suka keripik pedes?? (kecuali yang nggak kuat pedes)

Makanan itu bukan barang baru, bahkan bisa dibilang makanan tradisional. Sangat feasible untuk dibuat, proses produksinya nggak susah, bahannya mudah didapatkan, biaya produksi terjangkau sehingga harga jual juga terjangkau.

Tapi yang membedakan adalah komposisi, kemasan dan marketingnya. Ada inovasi disana. Level kepedasan yang berbeda, kemasan yang menarik, mekanisme pemasaran via online, toko berjalan.. Maicih berani ambil resiko dengan membuat sistem pemasaran baru. sangat viable.

Dan seperti yang kita tau, pada akhirnya keripik pedas Maicih itu memiliki nilai jual yang meningkat berkali-kali lipat dibandingkan keripik pedas tak bermerk.

Keren ya…

Ayo jadi entrepreneur!



Dalam kegalauan otak, membangun semangat, mencari ide, memikirkan strategi untuk keuangan Al Hayaat dan keuangan pribadi. 

Minggu, 15 Juli 2012

(Calon) Mahasiswi Universitas Tokyo


Haduh si pilek dan si darah rendah.. -_-
Niatnya mau istirahat malah nggak bisa tidur… gara-gara galau..
Hiks :’(

Kata strangerman, galau itu kacau pikiran..

Kata orang galau itu muncul ketika banyak sekali yang dipikirkan, banyak yang direncanakan tapi nggak satupun dari hal-hal itu berada di rel yang tepat. Dijalankan tapi salah arah. Atau bahkan tidak dijalankan sama sekali. Wah ternyata definisi galau itu sangaaaaat luas.

Mungkin galau yang ini bisa hilang dengan.... fokus lagi pada tujuan hidup.

Dan yang terbayang diotakku saat ini adalah…… daun.

Daun Ginkgo.


 Kanopi ginko di pertengahan Agustus, summer, masih hijau.. rimbun sekali

Hari itu pertama kalinya diri ini menginjakkan kaki di tempat impianku itu. Kalau dijelaskan dengan logika, ada terlalu banyak kebetulan sampai bisa membawa tubuh kecil ini ke sana. Tempat yang penuh dengan pohon purba Ginkgo biloba. Tempat yang (kalaupun memang nggak ada yang mau nganterin) akan nekat kudatangi meskipun harus kabur dari Summit (hehe) dan jadi anak ilang, nyasar-nyasar untuk sekedar menginjakkan kaki disana.

Aku pikir tempat itu hanya ada di Chiyoda dan sekitarnya. Dari Tokyo masih harus ke utara, dan waktu itu nggak tau harus naik apa supaya sampe kesana (baru tau ada Tokyo Metro ketika sampe di Haneda).

Begitu sampai bandara, kami langsung dijemput sepupuku untuk singgah semalam-sehari di Komaba International House-Meguro, Tokyo (Terimakasih Uni Reisha :D). Sayangnya tempat itu berlawanan arah dengan Chiyoda (Haduuu ><).

Worstcase yang terbayang di otakku adalah > membolang! naik kendaraan umum apapun dengan bekal print out google map (aku nggak punya smartphone) dan bahasa inggris yang pas-pasan.. haha

Tapi Allah memang luarbiasa. Luarbiasa seeee-luarbiasa-luarbiasanya! \(O,O)/

Ketika kami sedang asyik memasak capcay jamur-ayam goreng di dapur asrama, si aku (yang galau) iseng melirik pemandangan luar lewat jendela dapur sambil memotong-motong sayuran.

Disana tampak deretan gedung krem kecoklatan yang dikelilingi oleh pepohonan rimbun. Dan burung gagak hitam beterbangan (kayak di komik-komik).

“Itu tempat apa Uni?” Aku iseng bertanya.

“Oh, itu.. itu yang kayak hutan kecil itu.. yang kita lewatin pas ke minimarket tadi?”

“Iya itu”

“Itu Todai, kampus Todai Komaba”

“Appppppppaaaaaaaaaaaaaaa???!!”

Hampir aja mulut ini teriak kegirangan dan pisau yang dipegang sukses mengiris jari seperti para wanita ketika melihat tampang ganteng nabi Yusuf.




Becanda.

Si aku cuma bisa ber “hooo” ria (malu soalnya).
Padahal hati dagdigdug tak karuan. Siapa sangka ternyata kampus Todai nya ada DI SAMPING asrama! 

Duhai Allah, Engkau memang Maha Pengasih, Maha Pemurah dan Maha Berkuasa atas segalanya…

ini apa artinya ya??

Kalau ada yang nanya kenapa Todai? Kenapa bukan universitas lain? Mungkin aku juga bingung jawabnya. Bisa dibilang aku belum mengobservasi lebih dalam mengenai tempat itu. Ada Todai Komaba aja aku juga baru tau.. jadi kalau ditanya kenapa mungkin aku akan menjawab bahwa namanya telah membuatku jatuh cinta pada pendengaran yang pertama #ngaco.

Pokoknya segala puji bagi Allah.. Besok paginya, bersama sahabatku Destry (aku mencintaimu karena Allah sahabatku :'> ) kami pergi ke sana tanpa perlu membolang terus nyasar-nyasar.. dan yang paling penting tanpa perlu bolos Summit.. hehe

Di dalam kampus Todai Komaba. Ada bagian yang mirip boulevard, tapi pohonnya bukan pohon damar, pohon ginko :D
sepi karena lagi liburan summer


Ya, itulah yang terbayang di otakku saat ini. Lambang ginkgo oranye dan hijau nya nggak mau hilang dari kepala. Bayangan itu mengantarkan memori masa lalu untuk membentuk sebuah kekuatan baru. Kekuatan untuk menyusun strategi lagi. Merevisi apa yang perlu, memperjelas yang belum jelas, dan membuat langkah-langkah kecil menuju target selanjutnya.

Realisasikan perlahan, supaya nggak sekedar “talk big” (jadi inget ekspresi Moriarti-nya Sherlock Holmes). Dan supaya nggak galau lagii haha..

Daaan, selamat untuk teman-temanku, kaka Rizka, Afifa, Deasty, dan Anonimwati (seseorang yang namanya masih dirahasiakan) yang mau exchange ke Jepang \(^,^)/
Jangan lupa bawa indomi*, kecap bang* dan sambel terasiiii #serius

And Yuki who will be an exchange student in Finland this summer, you are the best nurse ever!
\(^,^)/

Semoga kalian mendapatkan pelajaran berharga disanaaa :’>
Sungguh Allah akan menjawab doa seluruh umatNya dengan jawaban yang menurutNya paling baik.
Dan sungguh tidak ada usaha dan doa yang sia-sia di hadapanNya.
Apapun yang terjadi, ayo kita belajar berhusnudzon padaNya \(^,^)/




SALAM SEMANGAAAAT (>,<)9
(calon) Mahasiswi S3 The Graduate School of Agricultural and Life Sciences, University of Tokyo. Amiiin
Sekarang berhenti melamun, selesaikan laporan KP, belajar buat tes TOEFL dan mulai TA-nya Nis!! :D 



Minggu, 24 Juni 2012

Kami Bisa, Kami PASTI Bisa!


Bismillah..
Assalamualaikum wr.wb..

Percakapan di Bus gratis Pekan Raya Jakarta menuju Monas siang tadi sukses membuat otak ini nggak mau merilekskan mata dan tidur..

Errr… dimulai dengan keinginan untuk merefresh jiwa, hari ini geng KP Bogor-Cibodas bersatu menuju Pekan Raya Jakarta .  Kami ber 10 (Aku, Alyssa, Sri, Ellis, Jeane, Dessaeda, Agnes, Indra, Udin dan Pak Kahim Teguh) membolang dari Bogor ke Jakarta naik kereta bagus (jika dibandingkan dengan KRD Ekonomi Cimahi-Bandung) :D

Aku datang ke stasiun dengan mata yang (katanya) sembab , jadi dikira belum mandi #enak aja . Untuk menjelaskannya (bahwa aku udah mandi) cerita itu keluar dari mulutku yang memang sedang butuh didengarkan.

Sambil duduk di lantai bus (ini bus kursinya beneran cuma setengah, setengahnya lagi raib dimakan tikus #ngarang) Kahim NYMPHAEA yang beneran Kahim itu, sepertinya melihat gelagat menyerah dari ceritaku. Dimodali dengan kertas promosi CS* BlueB*** yang ada tanda tangan Agnes Monikanya (cuma fotokopian) dan pinsil Fa**r Cas***pinjaman dari Udin, Pak Kahim mulai beraksi…

Sret sret sret.. (ceritanya dia lagi menuliskan sesuatu diatas kertas)

lalu dia mulai bercerita, kurang lebih begini :

Nis, waktu itu aku pernah mendapatkan sebuah inspirasi dari seorang Kakak kita, anak Fisika 90. Beliau terlibat sebagai konseptor Indonesia Mengajar. Ketika itu mereka melakukan semacam kajian untuk membaca pola kepemimpinan Bangsa Indonesia sejak zaman kerajaan hingga yang akan terjadi di masa depan.

Pada mulanya, Indonesia merupakan negara kepulauan yang wilah pemerintahannya terbagi-bagi berdasarkan wilayah kerajaan. Pemimpin yang menentukan kebijakan dalam menjalankan sistem pemerintahan pada saat itu adalah Raja dan orang-orang terdekatnya.

Namun, masa itu berlalu ketika penjajah mulai berdatangan ke Indonesia. Kepemimpinan jatuh pada kaum bangsawan. Bangsawan pribumi memiliki derajat yang cukup untuk diberikan pelayanan yang sama dengan kaum penjajah.

Setelah Belanda datang dan mulai mengenalkan budaya bersekolah, muncul sosok-sosok pribumi yang berpendidikan sebut saja Budi Utomo. Dengan kelebihan yang mereka miliki, kepercayaan sebagai seorang pemimpin ketika itu diamanahkan pada mereka. Meskipun sebagian dari mereka adalah bangsawan, trend kepemimpinan saat itu mulai dipegang oleh orang-orang yang berpendidikan.

Para pendahulu yang sempat menikmati manfaat dari bersekolah menyadari bahwa rakyat pribumi harus cerdas. Maka muncullah sekolah-sekolah pribumi sehingga makin banyak tercetak manusia berpendidikan, meskipun saat itu mereka masih harus bergerilya untuk bersekolah. Trend ini terus berlanjut hingga Indonesia merdeka, hingga Soekarno, hingga negeri ini masuk ke dalam babak baru : Revolusi.

Ya, tau kan.. Pada masa revolusi, dibutuhkan pemimpin yang kuat baik secara fisik, mental maupun jiwanya. Soekarno kemudian digantikan oleh seorang pemimpin yang memenuhi kriteria tersebut yaitu Soeharto. Dan pada masa itu, kepemimpinan berada di bawah kekuasaan kaum militer.

Lama berada di singgasana, membuat seorang bisa lupa diri. Kali ini rakyat Indonesia bukan lagi manusia-manusia pekerja fisik. Sebagian besar merupakan kaum terdidik. Ketidakadilan yang disadari dihadapi dengan perlawanan. Indonesia masuk dalam babak baru : Reformasi. Kala itu, kepemimpinan berada dibawah tangan kaum aktivis yang sebagian besar juga berpendidikan. Sebut saja Amien Rais.

Sebagian orang, termasuk aku (Pak Kahim) mengira bahwa masa bagi para aktivis untuk memimpin Indonesia masih berlangsung hingga saat ini dan akan terus berlangsung di masa depan nanti. Tapi ternyata dugaanku tidak sepenuhnya benar… dan itu membuatku cukup galau #aseek

Jika diperhatikan baik-baik, sepertinya Indonesia akan memasuki babak baru. Artinya, masa bagi para aktivis mungkin akan segera usai..

Berdasarkan analisa kondisi, ada dua golongan calon pemegang kepemimpinan Indonesia di masa mendatang : para profesional daaaan ….
#jengjengjengjeeeng

Entrepreneur!

Ya, entrepreneurship merupakan hal yang gencar di kembangkan di Indonesia saat ini. Sosok-sosok entrepreneur besar lebih dikenal dan memberikan pengaruh yang cukup besar di masyarakat. Tidak sedikit dari mereka yang kini mulai bermain di arena politik…. atau dibalik, tidak sedikit dari orang politik yang juga merupakan entrepreneur besar seperti Jusuf Kalla, Aburizal Bakrie dan Surya Paloh.

Untuk itu, jika kita ingin menjadi bagian dari kepemimpinan Indonesia di masa mendatang, jadilah salah satu diantara kedua golongan diatas : professional atau entrepreneur.

Belum saatnya kamu menyerah untuk jadi entrepreneur, apalagi Cuma gara-gara Symbion… Kamu bisa memulai lagi di Al Hayaat ini :D

Jakarta sore itu (di stasiun menunggu kereta) Monas tersenyum menatap matahari malu-malu


* * * Selesai * * *

Asik ya Kahim kita, nggak salah pilih orang memang , hahahaha :p





Ini sengaja ku share atas izin Pak Kahim, karena insyaallah ada manfaat yang bisa kita (terutama aku) ambil dibalik obrolan itu. Apalagi bagi taman-teman yang berminat jadi entrepreneur, profesional atau yang lagi galau sekalipun :p

Tapi sebenernya ada pesan yang ingin kusampaikan...

Belum lama ini aku pernah diamanahi sebagai kadiv funraising Symbion. Dan aku merasa bener-bener failed sampai akhirnya jadi trauma sendiri untuk meng-handle segala sesuatu mengenai per-fundraisingan, per-danusan dan pencarian uang sampai sekarang, sampai detik ini. 

Lebay memang, tapi begitulah adanya, karena aku telah mengorbankan beberapa amanahkku yang lain demi Symbion tapi hasilnya jaaaaaaaaaaaauuuh dari memuaskan! 

Ya… itu sih karena kelemahanku sendiri.

Ketika diberikan amanah sebagai sekdep Al Hayaat, ternyata kondisinya nggak jauh beda dengan Symbion, mulai dari sumberdaya manusia yang terbatas (klasik!), kurangnya komitmen dalam menjalankan proker, timeline yang sering terabaikan, koordinasi yang tidak baik…

Hingga sampai setengah masa kepengurusan, keuangan belum menghasilkan uang sepeserpun!

Demi Allah! ini rasanya jauh lebih sakit dibandingkan Symbion. Dan akan lebih sakit lagi jika sampai akhir kepengurusan nanti, amanah yang ada masih belum bisa diusahakan dengan maksimal… (maaf bawa-bawa perasaan pribadi)

Salah satu kesalahan fatal yang pernah aku lakukan selama Symbion adalah kurangnya koordinasi dan update kondisi ke massa himpunan. Tapi kali ini, kami (terutama aku) nggak akan terjerumus ke lubang yang sama. 

Meskipun sebenernya udah agak terlambat…

Departemen Keuangan Al Hayaat memohon bantuan teman-teman Al Hayaat semuanya dalam menjalankan proker keuangan baik sebagai team danus ataupun koordinator penanggungjawab Inpak angkatan.

Insyaallah inpak akan mulai diedarkan mulai awal semester ganjil 2012 :)
Dan event yang akan datang adalah Pendaftaran Ulang ITB jalur SNMPTN (pertengahan Juli), disana dibutuhkan massa danus dalam jumlah yang cukup besar.

Bagi teman-teman yang berniat membantu, silahkan komentar no hp dan alamat email. 

Berhubung sebagian besar angkatan 2009 sedang KP, mungkin timeline dan rincian teknis proker akan dikirim via email segera setelah fix.

Terimakasih banyak ya :)
Kami percaya bahwa Al Hayaat adalah satu kesatuan hidup yang utuh, insyaallah..
Semogga Allah mempermudah langkah teman-teman dan semoga Allah membalas kebaikan teman-teman dengan sebaik-baiknya balasan.. :)

"Barangsiapa berbuat kebaikan mendapat balasan sepuluh kali lipat amalnya. Dan barangsiapa berbuat kejahatan dibalas seimbang dengan kejahatannya. Mereka tidak sedikitpun dirugikan (dizalimi)" Qs Al An'am ayat 160.


Wassalamualaikum wr.wb
Salam hangat, Departemen Keuangan Al Hayaat :)


Jumat, 15 Juni 2012

Love Fusion!!


Seperti ketika Tokyo Tower, bayangan itu menari-nari di kepala
Datangnya bukan dari Jin, tapi dari keinginan yang kuat dan pengharapan… Lalu semuanya jadi nyata (amin)

Semacam euphoria diam-diam. Ketika mendengar kabar para Fasttrack-ers 2008 sudah mendapatkan S.Si nya. Si otak kanan mulai membandel, menghayal dan membayangkan sesuatu : Akhir dari perjalanan S1 selama di SITH. Lalu si otak kiri mulai menyusun langkah, apa yang harus dilakukan agar bayangan tersebut menjadi nyata. Semacam algoritma, dimulai dari menyelesaikan KP, lalu bergerak untuk TA dan kuliah seperti biasa (harus dengan peningkatan IP) ditambah dengan menyelesaikan beberapa SKS S2 di tingkat tua (tingkat 4).

Padahal pengumuman penerimaan fasttrack juga belum muncul.. hehe
Yah biarlah, namanya juga pengharapan, bagian dari cita-cita.

Lalu ada keraguan, penyimpangan algoritma seperti :
  • Belum dapet topik TA yang spesifik. Semuanya seba menarik. Gara-gara mencintai Biologi seutuhnya, jadi susah menentukan pilihan kaaaan :3 #alesan
  • Masih ragu memilih mata kuliah S2 yang tepat untuk semester 7 dan 8.
  • Masih ragu pada kemampuan diri sendiri, meskipun pernah mengalami akselerasi, sepertinya yang ini akan sedikit berbeda dan lebih menantang!

Dan yang didepan hidung : adaaaa aja rintangan dalam mengumpulkan data KP contohnya kontaminasi kultur jaringan dengan tingkat survival <30%.

Rasanya belum sempurna jika seluruh target pencapaian itu belum terealisasikan. Lalu, gimana caranya supaya jadi real ?? 
The Secret (my secret) : visualisasikan, berdoa dan berikhtiar setelah itu tawakal.... 
Karena aku punya Allah J

Dan suatu hari nanti Insyaallah…


Love Fusion!!
Nisa Nur Iskandar S.Si dan Destry Nurfitri Arisandi S.Si
Pertengahan Juni 2013
Ruang Seminar Lt.3
Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati
Institut Teknologi Bandung

(sedikit) alay memang, tapi bayangan ini benar-benar tak mau lepas dari kepala.. hahaha

“”… Apakah manusia akan mendapatkan segala yang dicita-citakannya? Maka milik Allah-lah kehidupan akhirat dan kehidupan dunia” Qs. An-Najm : 24,25.

Ya Allah, permudah langkah kami, tunjukkanlah jalan yang terbaik menurutMu J
SEMANGAAAAAAATTTTT!!!!