Halaman

Senin, 31 Desember 2012

Dalam masa penantian

"... Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui". QS Al Baqarah 2 : 216

Entah sudah keberapa kalinya bolak-balik buka ol.akademik..
Padahal tau ini masih musimnya tanggal merah, kemungkinan besar tampilannya masih sama, belum ada nilai-nilai yang terisi..
Tapi rasanya deg-degan, itu pertama kalinya ngerjain ujian sampai gemetar sekujur tubuh..

Kalau menurut Allah melanjutkan fasttrack adalah jalan terbaik, maka pasti Allah permudah..
tapi kalau menurut Allah fasttrack bukan jalan terbaik, pasti akan Ia tunjukkan jalan lain yang menurutNya paling baik untukku :)
Memang hanya doa dan ikhtiar semaksimal mungkin yang bisa kulakukan..

Sampai di penghujung kuliahku nanti, tinggal menunggu kapal mana yang duluan berlabuh
Jika dan hanya jika menurutNya aku sudah siap
Alhamdulillah.. Hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang :')



sumber gambar :
www.btravindonesia.com


Cookies Kayu Manis

Alhamdulillah, masih ada waktu untuk liburan di rumah :)

Gara-gara Bunda bilang "ini kalau nggak ada yang mau bikin kue dibuang aja deh bahan-bahannya" hahaha 
Kali ini untuk persiapan piknik keluarga kami belajar buat cookies dari bahan-bahan sisa Idul Adha kemaren.. ehehe

Judul kuenya Cookies Kayu Manis, gara-gara cocoa powdernya sisa dikit dipake buat minuman coklat sama Ala dan gara-gara di kulkas masih teronggok sebungkus kayu manis serbuk yang kubeli sekitar #ehem hampir satu tahun yang lalu :D :D :3
Meskipun bahan-bahannya judulnya sisa, tapi rasanya nggak basi koook haghaghag #ciyus :D






















Jadi bahan-bahan penghabisan yang barusan kugunakan adalah :
  • 360 gr tepung terigu rendah protein   
  • 3/4 sendok makan baking powder  
  • 345 gr mentega
  • 130 gr gula pasir
  • 90 gr susu bubuk
  • 15 gr bubuk kayu manis
  • 5 gr cocoa powder
  • 70 gr choco chips
  • 50 gr kacang mede (disangrai sebentar, dipotong-potong kecil-kecil)
  • 2 butir telur

Cara pembuatannya :
  • Campur dan ayak tepung terigu dengan baking powder
  • Kocok mentega, gula pasir, susu bubuk, cocoa, bubuk kayu manis dan telur hingga mengembang dan lembut
  • Campurkan semua bahan, aduk rata dengan spatula
  • Tambahkan kacang mede dan choco chips
  • Bentuk adonan menggunakan sendok
  • Letakkan di atas loyang yang sudah diolesi margarin secukupnya
  • Panggang dengan api sedang hingga bagian bawah berwarna kecoklatan

Notes :
  • Cookies nantinya akan meleleh dan jadi rata dengan sendirinya, jadi ketika ditaro di atas loyang bentuknya bulat-bulat seperti kelereng juga nggak papa..
  • Tips, ukuran adonan cukup sebesar sepertiga sendok makan, soalnya kalau terlalu besar nanti cookiesnya jadi melebar kemana-mana dan nggak cantik :) 
  • Kalau suka banyak choco chip, bisa ditambahkan lagi choco chipnya sesuai selera
  • Apinya jangan terlalu besar karena bagian bawah bisa jadi sudah coklat tapi bagian tengah cookies ternyata belum matang
Nggak susah kan.. Selamat mencoba dan selamat berlibuuuuur :D


Resep modifikasi dari :
Resep Kue Kering Choco Chips dalam buku “Kue Kering Sederhana Pilihan” karya Ibu B. Munawaroh dan Ibu M. Jasmine (Kawan Pustaka ; 2006)

Jumat, 28 Desember 2012

Kontemplasi : Sel

Sel/Cell : unit struktural terkecil makhluk hidup

Bukan sekedar kompartemen yang berisi nukleus, nukleolus, mitokondria, golgi, ribosom, lisosom, vesikel, retikulum endoplasma dan organel lainnya. Sel adalah sebentuk unit yang luar biasa kompleks. Tidak hanya sekedar bentuk kehidupan, sel bisa mengajarkan kita banyak hal.


Hingga kini, sebagian darinya masih menjadi misteri bagi ilmu pengetahuan.
Begitulah sains, begitulah manusia, yang belajar memahami dirinya sendiri meskipun dengan terbata-bata.




Mari kita pandang sel sebagai sebuah pabrik kecil. Pabrik itu dilindungi oleh apa yang disebut plasma membran dan matriks ekstraseluler yang sebagian besar terdiri dari lipid dan protein. Keduanya berperan untuk menjaga, berkomunikasi dengan lingkungan luar dan mentrasport keluar masuk molekul.



Di dalam sel terdapat berbagai organel. Salah satunya adalah pusat informasi sel yang disebut nukleus. Nukleus berisi informasi dalam bentuk DNA, rantai dengan 4 basa nitrogen. Ketika dibutuhkan, informasi tersebut akan ditranskripsi menjadi rantai RNA dan dibawa ke luar nukleus.



Kombinasi basa nitrogen pada RNA akan dibaca oleh ribosom, mesin kecil kita yang terletak di sitosol atau retikulum endoplasma. Sistemnya mungkin sama dengan binary number pada perangkat elektronik. Kombinasi tersebut ribosom terjemahkan untuk menyusun asam amino membentuk rantai polipeptida. Satu atau lebih rantai polipeptida kemudian akan melipat-lipat dan bergabung membentuk protein. 



Dari retikulum endoplasma, sebagian protein yang belum selesai akan diangkut dalam kargo yang kita sebut vesikel menuju golgi. Kargo tersebut tidak melayang-layang begitu saja, melainkan diantarkan tepat pada tujuan oleh motor protein, bergerak di sepanjang jalan yang kita sebut sitoskeleton.


Dalam golgi, protein akan diberi tambahan gugus gula melalui proses yang kita sebut glikosilasi. Proses ini dilakukan agar protein dapat berfungsi secara normal, sekaligus sebagai tanda agar protein tersebut dapat di distribusikan ke bagian-bagian sel dengan tepat.




Cerita diatas adalah bentuk suuuuper sederhana. Bentuk penyederhanaan dari salah satu kegiatan sel yaitu sintesis protein yang kita dapatkan dalam pelajaran IPA ketika SD, SMP dan SMA dulu.

Tapi pernahkah kita renungkan pertanyaan-pertanyaan seperti...

Bagaimana caranya sel menentukan hanya bagian-bagian DNA tertentu yang harus ditranskripsikan diantara 35.000 gen yang kita miliki?
Bagaimana caranya sel mengatur agar proses transkripsi itu berlangsung dengan tepat dan cepat tanpa ada kesalahan?
Bagaimana caranya sel bisa mengeluarkan RNA dari nukleus tanpa adanya kerusakan?
Bagaimana caranya ribosom mengenali RNA tersebut?
Bagaimana caranya agar polipeptida dibuat di tempat yang tepat?
Bagaimana caranya protein-protein tersebut melipat atau bergabung satu sama lain menjadi protein yang fungsional?
Kalaupun ada kesalahan, bagaimana sel mengatasi protein-protein yang rusak agar tidak membahayakan dirinya?
Bagaimana caranya sel memilah polipeptida mana yang harus berada di sitosol, di retikulum endoplasma, atau di transport ke bagian lain?
Kalaupun ada yang salah, bagaimana cara sel untuk menjaring dan menempatkan protein tersebut pada posisi yang tepat?
Bagaimana caranya sel mengatur terbentuknya vesikel untuk mengangkut protein yang benar?
Bagaimana sel mengangkut vesikel antar organel atau ke membran plasma tanpa ada kesalahan?
Bagaimana caranya motor protein itu melangkah dengan arah yang tepat? bagaimana ia bisa mengenali ujung + dan - pada sitoskeleton?

Kita tahu siklus sel kita rata-rata hanya selama 23 jam artinya dalam waktu sesingkat itu sel harus bisa membentuk organel baru dan keseluruhan bagian sel lain sambil tetap mempertahankan hidupnya.
Kita tahu, mutasi pada satu saja basa pada DNA bisa mengakibatkan dampak yang fatal.
Kita tahu sedikit saja perbedaan pada gugus gula atau mutasi pada satu saja asam amino bisa mengakibatkan sebuah protein menjadi non fungsional.

Kita tahu bahwa segalanya telah terintegrasi dengan begitu sempurna. Tanpa cela, tanpa cacat...

Yang ingin kusampaikan adalah, bagian kecil penyusun tubuh kita itu begitu luar biasa. Padahal ia hanya menggunakan perbedaan potensial, polaritas dan bentuk sebagai rambu-rambu untuk mengambil sebuah keputusan. Dengan itu, mereka bertahan hidup, tumbuh dan membelah. Menopang kehidupan kita sebagai seorang manusia yang utuh. Namun jika diperlukan, mereka rela mati agar terbentuk jari-jari kita, agar kelopak mata kita dapat terbuka, agar mulut kita dapat berbicara...




Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh Allah benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang ” (An-Nahl : 18)



Setiap sel pada tubuh kita adalah bentuk kasih sayang dari Allah
Sebuah pelajaran terutama bagiku yang seringkali kufur terhadap nikmat yang telah Ia berikan
Semakin memahaminya, semakin bertambah rasa syukur kita

Sungguh tidak ada satupun yang diciptakan sia-sia olehNya



Terinspirasi dari :
Al Quran
Molecular Biology of Teh Cell 5th Ed. Karya Bruce Alberts dkk

Sumber gambar :
Molecular Biology by DJ Seitzer 
Video Flu Attack! How A Virus Invades Your Body by Zirus & XVIVO
Terimakasih atas ilustrasinya yang luar biasa :)


Selasa, 25 Desember 2012

Jika Aku


Jika, telah terlukis sempurna diatas kanvas
Dengan warna-warni yang begitu beragam
Jika, torehan-torehan itu begitu nyata
Ketika kau lihat atau kau sentuh permukaannya
Jika, suatu hari nanti..
Jika, hanya jika..
Bisakah kau menghapusnya? Membuatnya kembali putih
Jika..
Dan hanya jika memang tak semestinya..
Aku berharap lukisan itu tak pernah ada

Minggu, 23 Desember 2012

Kontemplasi


Ketika dalam kesendirianmu, lembaran hidupmu kau telusuri kembali dari depan kebelakang
Lalu kau menyadari ada sebagian halaman yang kurang
Sayangnya halaman-halaman tersebut telah terjilid kokoh dalam buku hidupmu
Tak bisa kau cabut, apalagi kau tambahkan di sela-selanya
Ada penyesalan disana
Lalu kau menangis
Sampai kau menyadari bahwa
Tangisanmu sia-sia
Tetap saja halaman-halaman tersebut telah terjilid kokoh dalam buku hidupmu
Tak bisa kau cabut, apalagi kau tambahkan disela-selanya

Maka kau putuskan untuk melanjutkan bab baru sebaik mungkin
Agar tak ada halaman yang kurang
Agar tak ada penyesalan kelak
Ketika dalam kesendirianmu nanti, lembaran hidupmu kau telusuri kembali dari depan kebelakang…


Kira-kira begitu, hasil kontemplasi semester enam. Ketika Allah kembali “memperkenalkan” padaku, kawan-kawanku yang terpisah begitu lama, terpisah dengan jarak, dengan benua, dengan lautan. Melalui tulisan-tulisan mereka,kabar dari mereka atau sekedar status-status yang mereka pajang di wall facebook mereka… Begitu menggelitik menyadarkan dengan halus ada bagian dariku yang hilang.

Isinya penuh dengan cinta, ada kebahagiaan disana, ada harapan disana, ada keyakinan disana.

Lalu aku mereview kembali, berusaha mengumpulkan makna dari keberadaanku di tempat ini, makna dari apa yang aku kerjakan sekarang, makna dari tujuan-tujuan hidup yang kugambar manis di kertas-kertas berwarna-warni. Mulain dari semerster satu, dua, tiga, empat, lima, enam…

Sempurna!

Pantas saja semua kegalauan itu sempurna menguasai hati dan pemikiran. Ada bagian yang kurang.. Sebagian besar yang kugambarkan sebagai tujuan hidupku selama itu isinya dunia semua. Mulai dari IPK,  target ke luar negeri, jalan-jalan ke sana lah, ke sini lah..

Mungkin itu kenapa waktu itu kuputuskan untuk lari sejenak dari rutinitas. Lari ke Bosscha, tempat yang kusukai, tempat yang mengingatkanku pada kalian.
Sayang sekali Bosscha hanyalah sebuah tempat...
Yang kurindukan bukan tempat, tapi jiwa.
 Jiwa-jiwa kalian, yang tulus dan mengenalkanku arti ketulusan.
Yang memandang aku apa adanya
Yang mampu mengajarkanku hanya dengan sikap
Yang saling mengingatkan ketika salah

Maka kuputuskan untuk berhusnudzon. Allah membawa kalian ke sana, ke sana dan ke sana agar kalian dapat memahamiNya dengan lebih baik. Dan aku tetap berada di sini mempelajari sains, juga agar dapat memahamiNya dengan lebih baik..

Meskipun keadaan kita berbeda, meskipun apa yang kita pelajari berbeda, aku hanya perlu percaya skenarioNya begitu indah. Hingga suatu hari nanti kita semua dipertemukan kembali, yang tersisa hanyalah bentuk dari kebahagiaan.

Di akhir semester itu, ketika aku memutuskan untuk mempercepat studiku, ketika itu pula ada kuncup yang berusaha memekarkan diri dalam jiwa..
Aku akan berjuang, meskipun telah lama terjebak dalam lumpur hitam


Jumat, 16 November 2012

Hidup


Hidup itu mengalir
Kenapa mengalir?
Kenapa bukan.. hidup itu berdiri tegak
Tegak dan kokoh di tengah arus kehidupan lain
Atau begini..
Hidup itu melawan
Bergerak melawan arus yang ada

Karena mengalir itu selalu dari atas ke bawah
Karena diam itu tidak berubah

Ah hidup..

Bayang-bayang menari dibalik bayang-bayang

Manusia lain tertawa lalu lepas pergi
Sekarang aku terduduk terdiam sendiri

Andai saja suara itu bisa diredam
Hingga teriakan ini tak akan mengusik siapapun
Yang telinganya menempel di balik dinding

Berlari-berlari-berlari-berlari
Menikmati detik yang berjalan terlalu cepat

Sampai habis nafas
Lebih cepat
Cepat
Cepat
Sampai titik batas

Sampai pada klimaks

Apa klimaks?

Sampai bahagia

Apa bahagia?

Sampai nanti... pokoknya nanti
Ketika yang tersisa hanyalah tawa
Ketika lepas beban sebagian
Sabarlah hidup
Sabar..


Path

Ketika langkah kita terasa sulit, ada baiknya kita mengevaluasi diri
Mungkin saja niat kita belum tepat
Mungkin teknis pelaksanaannya yang masih salah
Atau mungkin suatu hari nanti, akan timbul dampak negatif dari apa yang kita lakukan 
bagi diri kita dan orang lain
Kita tak tahu..

Ketika langkah kita terasa begitu mulus dan mudahnya, ada baiknya kita juga mengevaluasi diri
Apakah Allah memberikannya dengan penuh keridhoan
Atau jangan-jangan kenikmatan itu Ia lemparkan ke hadapan kita karena terlalu tergesa-gesa meminta?

Entah bagaimana skenarioNya akan membawa kita
Menuntun langkah pada tempat yang tepat
Mempertemukan kita dengan makhluknya yang tepat
Tanpa cela
Tanpa cacat

Tapi.. bukan berarti lantas kita pasrah lalu diam
Rangkaian rencana itu harus kita buat
Setiap tingkatan itu harus kita perjuangkan
Karena tawakal ada setelah ikhtiar
Tawakal ada setelah do’a

Merajut mimpi
Merajut cinta

Ketika Ia berkata bahwa “dirimu belum siap”
Seberapa keraspun perjuangan kita, hal itu tak akan pernah terjadi

Itu semua, semata-mata karena Allah sayang pada kita
Karena Ia maha mengetahui
Apa yang terbaik bagi setiap diri kita

Bismillah… semoga hati ini selalu bisa berhusnudzon pada setiap keputusanNya :)





Minggu, 28 Oktober 2012

Khilaf, Benci dan Cinta

Seorang kawan, dalam doa dan salamnya
Di berlalunya seperempat abad usiaku
Kembali mengenangkanku sebuah kaidah
"Bencilah kesalahannya
tapi jangan kau benci orangnya"

Betulkah aku sudah mampu begitu
Pada saudaraku, pada keluargaku
Pada para kekasih yang kucinta?
Saat mereka terkhilaf dan disergap malu
Betulkah kemaafanku telah tertakdir
Mengiringi takdir kesalahan mereka?

Tapi itulah yang sedang kuperjuangkan
Dalam setiap ukhuwwah dan cinta
Dalam tiap ikatan yang Allah jadi saksinya

Karena aku tahu, bahwa terhadap satu orang
Aku selalu mampu membenci luputnya
Tapi tetap cinta dan sayang pada pelakunya
Itulah sikapku selalu, pada diriku sendiri

Kucoba cerap lagi kekata Asy Syafi'i
"Aku mencintai orang-orang shalih"

Begitu katanya diiringi titik air mata
"Meski aku bukanlah bagian dari mereka
dan aku membenci para pemaksiatNya
merki aku tak berbeda dengan mereka"

Ya.. mungkin dia benar

Tapi dalam tiap ukhuwwah dan cinta
Dalam tiap ikatan yang Allah jadi saksinya
Aku ingin meloncat ke hakikat yang lebih tinggi

Karena tiap orang beriman tetaplah rembulan
Memiliki sisi kelam,
Yang tak pernah ingin ditampakkannya pada siapapun
Maka cukuplah bagiku
Memadang sang bulan
Pada sisi cantik yang menghadap ke bumi

Tentu, tanpa kehilangan semangat
Untuk selalu berbagi dan sesekali merasai
Gelapnya sesal dan hangatnya nasehat
Sebagaimana sang rembulan
Yang kadang harus menggerhanai matahari


Salim A. Fillah dalam buku "Dalam Dekapan Ukhuwah"

cantik ya.. 
husnudzan itu indah.. husnudzan itu menentramkan..  :')

Selasa, 16 Oktober 2012

Diorama SMA


Setiap orang memiliki masa lalunya masing-masing, memiliki kisahnya masing-masing. Semuanya pasti pernah merasakan jatuh, pernah merasa tak yakin, pernah merasa kecewa, atau mungkin pernah dikhianati… Begitulah hidup... Indah bukan?

Saat itu aku resmi menjadi siswi akselerasi setelah melewati beberapa tahapan tes dan wawancara. Kami berdua, aku dan Fathimah menghabiskan tahun kedua melahap mata pelajaran kelas VIII dan IX sekaligus. Saat itu sistem yang berlaku di sekolah kami adalah moving class . Pelajaran seperti seni rupa dan sosial kami skip dan kami ganti dengan mata pelajaran eksak yang akan di UANkan.

Aku sendiri tak pernah berencana akan menjadi anak aksel. Sama sekali tak menyangka energi kenakalan dan sifat “keras kepala akut” ku bisa dialihkan dengan belajar… Hahaha

Ketika itu aku menjalaninya dengan trial and error. Tak punya goal yang signifikan dan tak punya gambaran mengenai apa yang akan terjadi kedepannya. Hingga akhirnya tiba hari UAN yang ada di pikiranku cuma ini : lulus Alhamdulillah.. nggak lulus juga nggak masalah yang penting dicoba.. hehe

Singkat cerita akhirnya masa itu selesai dan keluarlah hasil UAN. Ternyata NEM ku biasa-biasa aja, meskipun tak meleset jauh dari prediksiku. Sayangnya NEMku kurang 0,5 dari syarat masuk SMA terbaik di kota Cimahi. Dengan berat hati aku terpaksa memilih salah satu SMA di cluster 2. Dan akhirnya aku memilih salah satunya dengan alasan : disana organisasi ekstra kulikulernya bagus dan lebih banyak. That’s it!

Aku bisa melihat kekecewaan dari kedua orang tuaku, terutama Ayah. Tapi selama bersekolah disana aku menemukan guru-guru yang luar biasa, yang mengajarkan siswanya dengan hati. Dan sahabat-sahabatku  yang luar biasa, yang memiliki semangat juang tak kalah dengan siswa-siswa unggulan. Selain untuk belajar, sisa waktuku kuhabiskan di rohis dan OSIS. Rasanya menyenangkan :D

Semester pertama bersekolah aku mendapatkan prestasi yang sangat memuaskan. Aku dekat dengan guru-guruku dan temanku banyak. Sedikit mengobati kekecewaan ayah. Tapi sepertinya memang hanya sedikit.. hehe

Dengan modal yang kudapatkan di SMAku yang lama, di pertengahan semester dua, dengan sangat tiba-tiba aku dipindahkan ke SMA terbaik di Kota Cimahi. Alasannya sekolah itu jaraknya lebih dekat dari rumah (10 menit jalan kaki) dibandingkan SMAku yang lama. Tentu alasan utamanya adalah demi masa depan (?), karena saat itu SMA yang Ayah pilihkan merupakan sekolah unggulan.

Dulu mungkin aku benar-benar ingin bersekolah disana tapi meninggalkan kehidupanku di SMAku yang lama rasanya juga tidak mudah. Untungnya aku masih bisa berkunjung sepuas hati untuk bertemu guru-guruku, mereka begitu baik hati menyambutku, mendengar cerita-ceritaku sambil duduk-duduk di taman sekolah…  dan sahabat-sahabatku yang luar biasa itu beberapa kali menyempatkan diri untuk berkunjung kerumahku meskipun jaraknya jauh dari sekolah…#terharu

Seperti yang kuduga, menjadi seorang anak pindahan itu bukan hal yang mudah. Apalagi ketika dirimu adalah seorang anak pindahan dari sekolah yang biasa-biasa saja. Saat itu aku dipandang sebelah mata. Jika kami disuruh membuat kelompok tugas, aku selalu mendapatkan kelompok “sisa”. Hahaha

Saat itu aku bukannya tak mengerti.. Aku cukup tahu diri dan bersabar.. just wait and see guys :p 

Yang paling menyakitkan, nilai yang telah kukumpulkan setengah semester sebelumnya tidak diakui. Agka-angka dalam berkas-berkas yang sudah disiapkan oleh wali kelasku sebelumnya selalu mendapat pandangan sinis. Padahal kurikulum yang diajarkan sama, tapi kualitasnya dianggap tidak memenuhi standar yang berlaku di SMAku yang baru.

“Saya tidak bisa percaya kalau hanya sekedar angka, saya butuh bukti” atau

“Benar nilai yang kamu dapatkan kemarin sebesar ini? Yang ini tidak bisa saya masukkan kedalam raport. Yang akan saya masukkan mulai dari ujian minggu depan”

Mungkin memang seharusnya begitu.. tapi rasanya sakit juga, padahal saat itu aku selalu mengerjakan tugasku dan ujianku dengan sungguh-sungguh. Mau tak mau aku harus berjuang mengumpulkan nilai di sisa waktu setengah semester untuk dituliskan dalam buku raport ku. Hmm…

Aku tak peduli orang melihatku seperti apa, memandangku seperti apa. Yang bisa kulakukan hanya berikhtiar semaksimal mungkin, berdoa… dan jujur (satu hal yang Fathimah ajarkan padaku selama masa akselerasi, hanya dengan mencontohkan, jazakillah Fathim J ).

Tanpa terasa setengah semester berlalu. Saatnya pengumuman ranking...

Pengumuman ranking 3 besar dan juara umum diumumkan ketika upacara bendera. Siswa kelas X yang mendapatkan ranking 3 besar mendapatkan penghargaan dan berhak masuk ke kelas unggulan XI IPA 5… Kelas unggulan.. hhmm.. tak bisa dipungkiri, banyak yang berhasrat untuk masuk kesana..

Aku sih boro-boro mikirin kelas unggulan.. aku pasrah, super pasrah..  tapi ternyata Allah itu memang luar biasa! aku diumumkan mendapatkan ranking 7! Sedikit kecewa, tapi sedikit kaget juga. Ternyata nilai yang hanya kukumpulkan dalam waktu setengah semester cukup signifikan. Alhamdulillah..

Setelah seremoni itu berlangsung teman-temanku mulai kasak-kusuk di kelas.. kenapa? Adakah yang salah?

Eits, ternyata ada yang salah dalam penghitungan skor akhir rapot. Beberapa anak yang rajin menghitung ulang jumlah skor raportnya menemukan kesalahan pada jumlah total. akhirnya tanpa diberi aba-aba kami sekelas menghitung ulang raport kami masing-masing (dan raport temannya bagi yang hobi) dan kami membuat urutan total skor mulai dari yang terbesar (ranking 1). Karena sudah merasa pasrah dan sudah merasa cukup bersyukur dengan urutan ke 7, aku tak begitu antusias, kubiarkan temanku yang menghitung ulang skor raportku.

“Nis, selisih skormu 12. Kamu harusnya ranking 3, bukan ranking 7!”.

Apaaaaaaa???!! Allahuakbar!!.

Kami  langsung menuju ruang guru, menyerahkan hasil penghitungan skor ulang. Dapat ranking 3 itu rasanya seperti menang jadi arang kalah jadi abu. Wali kelasku tak bisa berbuat apa-apa (?) pengumuman telah diluncurkan, piagam telah dicetak dan keputusan mengenai siapa saja penghuni kelas unggulan sudah terlanjur dibuat. Akhirnya aku hanya mendapatkan kata maaf (tak resmi) dari wali kelasku…

Bagiku tak masalah.. tapi Ayah kecewa sekali, seharusnya aku memperjuangkan hak ku…  
Saat itu aku hanya bisa berhusnudzon, aku yakinkan Ayah bahwa kelas unggulan tidak bisa menjamin apapun. Dan dengan masuk kelas regular aku bisa mendapatkan banyak hal dan lebih banyak teman  J

Setidaknya, aku bisa membuktikan bahwa aku bisa.

Begitulah… sekarang disinilah aku. Bersama kalian, di Institut yang diidam-idamkan banyak orang. Aku merasa jalanku begitu indah… sedikit berliku memang, tapi indah…

Tidak ada satupun yang kebetulan… Allah telah merencanakannya sedemikian rupa untukku, tentang apa yang akan terjadi, siapa saja yang kutemui…

Setiap orang memiliki masa lalunya masing-masing, memiliki kisahnya masing-masing. Semuanya pasti pernah merasakan jatuh, pernah merasa tak yakin, pernah merasa kecewa, atau mungkin pernah dikhianati… Haruskah kita mengutuki dan menyerah??

Percayalah pada Allah, alangkah indahnya dan mudahnya bila kita bisa melalui semua itu dengan berhusnudzon..

“Alaisallaahu biahkamilhaakimin? Bukankah Allah Hakim yang paling adil?”



-Untuk teman-temanku yang benar-benar mengenalku, yang tulus tanpa prasangka, yang selalu mengingatkan pada kebaikan, semoga Allah selalu melimpahkan kemudahan dan kasih sayangNya pada kalian -

Kamis, 04 Oktober 2012

Aku Si Kumbang Hitam


Efek merenung

Tiba-tiba teringat seekor serangga (kumbang 1 inci berwarna hitam) yang terperangkap dalam bus Jatinangor-Dipatiukur ketika perjalanan pulang dari ITB Jatinangor.

Bayangkan ketika dirimu sedang asik-asiknya hidup, tiba-tiba menemukan sebuah benda biru menarik yang ternyata bernama bus. Dirimu masuk kedalamnya, asik menjelajah dan mencari tahu.. terbang terus ke bagian tengah..

Tiba-tiba tak berapa lama kemudian bus itu penuh dengan makhluk lain yang disebut manusia dan mulai bergerak. Pintu tempatmu masuk tadi tertutup. Meskipun dirimu bisa melihat hutan dengan jelas, tapi dirimu dibatasi oleh benda bernama kaca.

Bus itu mulai bergerak, berjalan jaaaauuuuuuhhhh dari tempatmu semestinya (ingat, dirimu adalah si kumbang). Jauh dari rumahmu, dari kumbang lain, dari zona nyamanmu di hutan Jatinangor… ke suatu tempat bernama Bandung. Bentuk lain yang asing, penuh dengan partikel kotor di udara dan makhluk-makhluk lain yang ternyata adalah benda bernama mobil dan motor.

Serta lebih banyak manusia, banyaaaaak sekali.

Kalau aku adalah dia.. mungkin aku akan sangat bingung, terbang ke segala arah, mengitari bagian dalam bus, mungkin menyerang manusia yang mengira aku akan menyerang.

Tapi si kumbang itu hanya diam.. sepanjang perjalanan tak se-senti-pun dia bergerak dari tempatnya. Hanya sesekali antenanya bergerak-gerak,  mungkin mencoba merasakan keadaan sekitar, menangkap siulet cahaya berbentuk pepohonan, gedung, lapangan (sawah) sepanjang jalan dan jalan tol... mencerna... mencoba beradaptasi.

Dan sepanjang perjalanan aku hanya memandanginya, memandangi si kumbang hitam, membayangkan jika aku adalah dia…

Serta berdoa…
Semoga mbak-mbak yang duduk di deket si kumbang nggak menyadari keberadaannya dan berusaha melemparkan kursi bus (becanda)… benda yang berada dalam jangkauannya untuk mengusir si kumbang jauh-jauh…

Kumbang hitam yang malang, semoga ia mendapatkan jalan terbaik..
hidup ataupun mati…
sendiri atau menemukan teman baru…

Aku yang malang.. aku yang buta.. aku yang tak mampu manangkap makna siluet..
Semoga langkahku mengantarkan jiwa bodoh ini pada jalan yang benar..


LoveLoveLoveStory



#Prolog #Petunjuk Lakuan#

#Part 1 : Pemuda

Pemuda itu… tampak sederhana. Ketika kau melihatnya, kau akan menemukan apa yang dikenakannya bukan barang mewah tapi tetap bersih dan wangi. Entah bagaimana caranya mandi karena ia memang begitu meskipun tanpa mengenakan parfum. Ia tidak terlalu tinggi dengan rambut tebal, sedikit panjang tapi tidak tampak mengganggu untuk dilihat. 

Selepas waktu kuliah, pemuda itu tak pernah absen mengunjungi masjid. Kalau kau mendengarkan baik-baik, kau akan terpesona dengan suara adzan yang mengalur indah dari mulutnya.

Selain sebagai muadzin, pemuda itu juga menjadi guru mengaji bagi pemuda-pemudi yang tinggal di sekitar tempat kosannya. Mushala kecil itu jadi ramai, dipenuhi para gadis yang tiba-tiba semangat mengaji ketika pemuda itu yang mengajar. Hahaha

Bukan hanya suara azdannya yang merdu, bacaan Al Quran yang dilantunkannya juga begitu indah, menyenangkan untuk didengar. Kau tahu? pemuda itu adalah Qori nomor satu di daerah rantauannya.

Rantauan… ya pemuda itu seorang anak rantau dari pulau sebrang, Pulau Sumatera. Anak dari pemuka agama di desanya. Kau boleh sebut ia seorang mahasiswa teknik elektro plus-plus. Karena selain kuliah, ia harus memikirkan bagaimana caranya bertahan hidup. Berjualan jaket himpunan, kaos-kaos event, reparasi alat elektronik, menyewakan kamar kos, apapun ia lakukan untuk bisa menghasilkan uang.

Rasa ingin tahu yang tinggi dan kemauannya belajar dari tukang sol sepatu, sampai tukang reparasi alat elektronik menjadikannya mahir dalam melakukan banyak hal. Wawasannya luas, kau bisa bertanya apapun padanya.

Tidak seperti pemuda lainnya yang senang begadang sambil bernyanyi dan bermain gitar, pemuda itu selalu memilih untuk tidur lebih awal. Di sepertiga malam, ketika teman-temannya baru akan tidur, kau akan melihat cahaya lampu dari jendela kamarnya di lantai dua. Pemuda itu bangun untuk shalat dan belajar.

Tapi bukan berarti dia kuper, silakan tanya siapapun penghuni gang sempit. Tak ada yang tak mengenal pemuda itu.


#Scene 1 : Hari Wisuda

Sampai tiba hari itu.. hari wisuda… setelah enam tahun lamanya..

Enam tahun, itu waktu yang ia butuhkan untuk mendapatkan gelar “engineer” nya. 
Dengan pakaian rapi, toga dan… seorang wanita manis berjilbab putih disampingnya, hari itu menjadi hari besar baginya.

Hah? Wanita? Siapa?


#Part 2 : Wanita

Wanita itu, ya wanita. Kalau perhatikan, wanita itu sama luar biasanya dengan si pemuda. Ketika kau pergi ke acara-acara di gang sempit, kau pasti akan melihatnya di setiap pembukaan acara, membacakan ayat-ayat suci Al Quran.

Ya, wanita itu juga sama, seorang Qoriah. Jika ada perlombaan, si pemuda adalah juara satu dan wanita ini juara duanya.. hihi. Wanita ini anak masjid, anak karang taruna. Satu dari (sangat) sedikit perempuan muda di gang sempit yang begitu disegani para pemuda karena sulit untuk didekati, menolak untuk  berpacaran.

Sosok mandiri yang mengorbankan keinginannya berkuliah demi keberlangsungan sekolah adik-adiknya. Sama dengan si pemuda, ia juga sosok yang sangat sederhana. Bapaknya adalah seorang PNS lulusan Sekolah Rakyat yang dipercaya karena kejujurannya, Ibunya adalah seorang ibu rumah tangga yang membantu mencari uang dengan berjualan makanan.

Bagi keluarganya yang hidup serba terbatas, yang menganggap bakso adalah makanan mewah, pendidikan adalah infestasi yang harus diperjuangkan. Dalam segala keterbatasan, keluarga kecil itu berusaha mendidik anak-anaknya sebaik mungkin sehingga menjadi keluarga yang disegani karena ilmu dan karakter, bukan karena materi.


#Back to #Scene 1 : Hari Wisuda

Jadi, hari itu kau akan melihat si pemuda dan si wanita, bersama di hari kelulusan si pemuda.

Keduanya bahagia, kau bisa lihat dari sinar mata dan bahasa tubuh mereka.

Di jari manis si pemuda dan si wanita melingkar cincin emas
Yang terpasang empat hari yang lalu..
menyatukan mereka untuk selamanya..

Selamanya..
Aamiin :’)

Pemuda dan Wanita, kini, selamanya :'D
Barakallah Ayah Bunda <3



Jumat, 07 September 2012

interludeinterlude


Sekarang begini, entah sampai kapan aku bisa bertemu denganmu lagi kawan
Waktu tiga tahun itu singkat sekali ternyata
Tak usahlah jauh-jauh, yang terus menghubungkan kita sekarang hanyalah dunia maya mungkin
Jarang sekali kita bertemu satu sama lain, bercerita lagi, main lagi…

Salahkan aku kalau sekarang aku merasakan rindu?

Rasanya aku terlalu takut untuk menghadapi kenyataan bahwa sekarang urusan kita sudah berbeda satu sama lain.. aku terlalu mudah merasa kesepian

Aku bisa melihatnya kawan, di matamu ada tujuan hidupmu sendiri
Semakin berjalannya waktu, semakin dekat kau dengan itu, semakin aku merasa kau menjauh, mungkin akupun demikian

Jadi maafkan atas segala kesalahanku ya, maaf atas segala sikap dan perbuatan bahkan pikiranku yang menyakiti hatimu..

Semoga masing-masing diri kita bisa membentuk tujuan hidup dengan hati yang ikhlas dan keiinginan kuat untuk berjuang.

Ketika suatu hari nanti kau menemukan jalan buntu, atau terjatuh, kalaupun aku tak ada, kalaupun kita tak ada, semoga saat itu bayanganku, bayangan kita menjadi penguat bagimu.

Akupun begitu.

Karena dirimu tak sendirian selalu ada kita yang berjuang
dan yang penting, selalu ada Dia di sana, mencintai kita sepanjang waktu..

Kutunggu kau dengan senyuman, suatu hari nanti sebelum waktuku benar-benar habis :) 



Rabu, 29 Agustus 2012

Ketika Aku Baru Menjadi Mahasiswa ITB


27 Agustus 2012

Ah, kalau dirasa-rasa.. rasanya menyesal. Kenapa baru sekarang tangan ini rajin menulis, ketika semuanya hampir berakhir, ketika diujung jalan.

Tidak seperti tiga hari sebelumnya, sekarang kampus begitu ramai. Wajah baru anak TPB dimana-mana, dengan semangat baru, kekuatan baru.. belum ternodai jelimetnya kalkulus dan abstraknya kimia :P

Hihihi jadi rindu masa-masa itu..


Menjadi seorang mahasiswi di kampus ini termasuk hal yang paling membahagiakan yang pernah terjadi dalam hidupku (selain sekolah di Mts Asih Putera tentunya).

Dulu, aku adalah katak dalam tempurung (aku kataknya, kota Cimahi tempurungnya). Seumur hidup kuhabiskan disana.
Cimahi adalah dunia kecilku. Meskipun Ayah adalah seorang dosen, aku sama sekali buta mengenai kehidupan mahasiswa dan mekanisme yang berlaku didalamnya. Sistem Kredit Semester, Indeks Prestasi.. itupun masih belum kumengerti. Cupuuuu sekali ^^

Siapa sangka…
Aku
Anak SMA bingung calon peserta SNMPTN, yang pada akhirnya memutuskan melingkari lembar pendaftaran dengan kode SITH ITB (Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung) tepat sebelum penyerahan berkas, ternyata lolos seleksi dan diterima sebagai salah satu siswinya.

God is a (best) Director” (Cin(T)a)

Hari pertama pendaftaran ulang, itulah pertama kalinya kaki ini menapaki bagian kampus ITB yang banyak dibicarakan orang.  Ternyata kecil, tapi cantik dan simetris :D

Hari pertama PROKM 2009. Aku hanya bisa terkagum-kagum dan merasa malu, ternyata teman-temanku adalah orang-orang yang luar biasa. Ada yang juara umum disekolahnya, Olimpiade Sains Nasional, Ketua OSIS, anak-anak yang sering ikut kompetisi sampai ke luar negeri…

PROKM 2009 , Hello world :)
Aku merasa bukan apa-apa, bukan siapa-siapa dibandingkan dengan mereka. Untungnya mereka begitu rendah hati, membuatku cepat merasa nyaman.

Hari-hari selanjutnya, aku ditulari semangat Nasionalisme dari PROKM, pelajaran mengenai perbedaan kultur, pola pikir, karakter dan cara pandang dari teman-teman kelompokku.

Saat itu aku menemukan bahwa dunia ternyata lebih menarik dan menantang dari yang selama ini kubayangkan. Bagiku… itu luar biasa :)

Buka bareng pertama :D

Mungkin saat itu raut wajahku sama seperti anak-anak yang kulihat hari ini ya, penuh semangat dan bahagia. Dan sedikit.. hmmm apa bahasa Indonesianya “culang cileung”? plenga-plengo?.. kebiasaan setiap kali berada di tempat baru, menemukan suasana baru.. hehe
kayak orang gunung kata Ayah, ih jahat ya.

Hari pertama kuliah aku mendapati bahwa ternyata dosen sangat berbeda dengan guru. Tidak ada salam pagi, tidak ada cium tangan. Semua menjalankan peran begitu saja. Dosen adalah dosen, mahasiswa adalah mahasiswa. Aku dipanggil “anda”, bukan “nak”, rasanya lebih… dewasa.

Suasana kelas saat presentasi

Lalu semuanya berlanjut..

Tahap Persiapan Bersama
Jujur, rasanya kaget. Ternyata aku harus kembali berkutat dengan Kimia, Fisika dan Kalkulus.. Semua pelajaran yang bisa kukuasai dengan baik saat SMA rasanya begitu sulit disini. Baru kali ini aku mendapatkan nilai dengan angka-angka yang amat menyedihkan. Rasanya begitu… bodoh.
Hahaha \(-,-)/

Semuanya baru, benar-benar baru bagiku. Karena semasa SMA tugas terberat yang pernah kuterima hanyalah tugas mengerjakan-80-100-sekian-soal-fisika-dalam-semalam nya Pak Jaharap. Yang kalau kurang satu soal akan dikalikan tiga dan dikumpulkan pada kesempatan tugas selanjutnya.

Itung-itung latihan, ini nggak ada apa-apanya jika kalian kuliah nanti” 
(Pak Jaharap, 2008)

Bener lho Pak.. Satu chapter yang semasa SMA bisa dihabiskan selama setengah semester kali ini harus dikuasai dalam sekali pertemuan. Text Book berbahasa inggris yang tebalnya sama dengan bantal. Slide-slide presentasi  dan penjelasan yang singkat dari dosen. Kuis tak terduga yang bisa diadakan kapanpun. Tutorial, tugas, presentasi. Musim UTS dan UAS yang bisa menghabiskan setengah masa semester, tugas Research Basic Learning Fisika Dasar..

Kelas kalkulus Ibu Mulyana, dosen Kalkulus yang kukagumi

Katanya mahasiswa santai, bisa bepergian kemanapun, nggak perlu pake baju seragam…

ITB kan enak, deket dengan BIP, dengan Ciwalk.. tinggal ngesot nyampe tuh” 
(Abang-abang salesman)

Khukhukhu :3

Tapi kenyataan ternyata tidak seindah yang dibayangkan loh Bang (hiks).  Aku kuliah dari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dari jam 07.00– 18.00 (ada istirahatnya, tapi jam kosong tanggung). Hari Rabu dan Jumat ada praktikum, pas musim UTS dan UAS hari Jumat dijadiin waktu ujian.. Sabtu dan Minggu baru deh main (kalau nggak ada tugas).. hehe

Subhanallah.. ternyata begini rasanya jadi mahasiswa.

Menegangkan loh.. apalagi saat-saat menunggu hasil UTS dan UAS, saat-saat seru menghitung harus-berapa-nilai-UTS2-ku-supaya-minimal-dapet-nilai-B, saat mengira-ngira IP dan IPK.

Dan suuuuuper menyenangkan \(^,^)/
Dengan teman senasib sepenanggungan…
Mengerjakan tutorial bersama
Latihan di basement perpustakaan saat musim UTS dan UAS
Jalan-jalan dan foto-foto random di Taman Ganesha, foto-foto di Saraga
Latihan lari (untuk tes olahraga lari 2,4 KM) basamo
Wisata kuliner menyusuri Gelap Nyawang
Surprise ulang tahun (ini hiburan yang menyenangkan loh)
Norak-norakan bareng..
Galau bareng..
Hal-hal kecil memang, tapi … ngangenin…

kaki doang.. jam olahraga di Saraga

Belajar basamooo <3

Sekarang rebut ingin kuliah.. Ingin jadi mahasiswa.. Nanti kalau udah kuliah baru deh kalian kangen pake baju seragam lagi, kangen sekolah lagi..” (Kaka Kelas, 2009)

Masa sih kak?
Aku kok nggak merasa begitu ya?
Bagiku jadi mahasiswa itu menyenangkan loh, sedikit keluar dari zona nyaman sekolah yang sera diatur. Sekarang kita dituntut untuk membuat keputusan sendiri, megaplikasikan hukum sebab-akibat dan dituntut untuk siap menanggung resiko atas pilihan kita.

Menantang!

Satu lagi, yang membuatku begitu bersyukur berada di kampus ini adalah lingkungannya. Bagiku begitu kondusif untuk berlomba-lomba menjadi lebih baik. Larilah jika memang tidak ingin tertinggal. Karena aku hanyalah manusia biasa tanpa IQ super, aku yang dulunya malas-malasan di sekolah dituntut untuk lebih rajin di sini, asik ya :D

Dan yang tak tergantikan adalah teman-temannya… bagiku mereka adalah orang-orang hebat. Pola pikir mereka menarik, kultur mereka beragam, benar-benar heterogen.
Baru kali ini aku menemukan manusia Indonesia (dan luar) dari barat, tengah dan timur berada di satu tempat. Meskipun sekarang didominasi dari tengah, tetap saja disini aku menemukan Indonesia kecilku.

Hmm.. Banyak yang bilang mereka individualis.. ah, mungkin bisa dibilang pendiam.. sapalah duluan, kenali mereka, Alhamdulillah yang kukenal selama ini semuanya baik-baik :D
tanpa mereka aku bisa apa menghadapi serangan kalkulus fisika dan kimia itu?
Tanpa mereka, kemana tempatku mengadu dan bersenang-senang dan lari dari penatnya kuliah? 
Huehehehe :p

ITB itu memang mahal. Bukan belajar-mengajarnya di kelasnya yang mahal, karena toh cara mengajar di perguruan tinggi hampir semua begitu. Yang mahal adalah lingkungannya,lingkungan itulah yang akan membentuk kamu, menempa kamu, disanalah kamu akan lebih banyak belajar”. (Anonim, 2009)

Hwaaaa rindu masa-masa ituuuuuuuuuuuu…

Sekarang hampir berakhir
Memang harus diakhiri
#mahasiswa tingkat akhir

Selasa, 21 Agustus 2012

Cats Everywhere!

Kalau main ke rumah Bude Tuti, pasti pulang dengan baju penuh rambut kucing
Kucingnya Bude buaaaaaannnnyyaaaaaaak banget
Yang masih tinggal di rumah sekarang ada 8 kucing anggora dewasa, 10 anggora kecil dan 4 kucing lokal kecil hwaaaaaaaaaaaaa \(O,O)/ \(>,<)/
Sayang nggak bawa kamera, dan udah malem, jadi nggak bagus fotonya.. hiks

Yang kecil-kecil masih menyusui, jadinya masih dikandangin. Setelah beberapa generasi, akhirnya Bude dapet kucing point, kucing yang warna bulunya abu-abu kecoklatan (kanan). Warna ini cukup langka dan banyak peminatnya loh...

Unyu bangeett kaaaannn X3 ingin digigit :|

Kucing-kucing ini jadi temen Bude di rumah, kalau udah terlalu banyak baru Bude jual...
Kata Bude setiap kucing punya kelakuan aneh-anehnya masing masing loh
kayak anak kecil boncil.. hihihi :3

Yang paling kusuka namanya Wetwet, anggora muda ini rambutnya lebat dengan warna dominan putih. Kata Bude waktu kecil Wetwet sakit-sakitan, rambutnya sedikit dan kurus, tapi perjuangannya bertahan hidup luar biasa. Umur Wetwet sekarang kurang dari 2 tahun, dia gendut dan enak dipeluuuuuuk
kyaaaaa (/>,<)/ \(>,<\)

Kalau jalan kayak gumpalan kapas bergerak, kalau tidur perutnya tumpah ke lantai hahaha :D 

Si Wetwet kucing yang paaaaaaling jail katanya, semua benda yang dia temuin ditoel-toel dan dijadiin mainan. Manjanya minta ampuuun, udah bujang masih curi-curi kesempatan menyusui, dan selalu berakhir dengan tendangan maut sang Emak.. ahahahaha XD
Wetwet paling suka kalau perutnya dielus-elus, kayak bayi :3
Tempat tidur favorit Wetwet di atas toilet, atau diatas lemari diantara deretan guci :D

Aku pikir si Wetwet betina, ternyata jantan... pantes kakinya agak besar. Dia masih muda sih, jadi belum sebesar Master. Kata Bude "kalau udah gede nanti Wetwet jadi ganteng loh" khukhukhu :3

Singgasana Master, awas mukanya galak!

Yang ini Master, si jantan dewasa. Semua anak kucing yang ada itu anaknya dia..
wah wah.. (-,- )( -,-)
Mukanya syereeem dan sedikit rata, badannya besaaar, kakinya besaaaar, kepalanya besaaaar
Tapi suaranya manis loh, haha
Hobinya tidur di atas kursi tamu dengan posisi yang bikin ngakak. Karena badannya kegedean malah jadi kayak bantal kepala.. Hahaha XD

Kucing-kucing ini memang hobi bertengger dimana-mana, di atas kulkas, di atas bak, di atas toilet, sink, di atas lemari, di atas kursi, di kolong meja, diiiiiiii mana-mana \(O,O)/
Jadi hati-hati loh ya.. :D :D :D

Jadi ingin pelihara anggora #hiks