Halaman

Tampilkan postingan dengan label sahabat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sahabat. Tampilkan semua postingan

Selasa, 12 Maret 2013

.

Mungkin diantara kami dialah yang paling merasa berat
yang paling butuh untuk didengarkan ceritanya
yang paling ingin menangis
yang paling butuh diperhatikan
yang paling butuh dipeluk
yang paling butuh ditenangkan

Tapi aku tahu, dia mampu berdiri tegak meskipun cobaan datang beruntun
Kekuatan itu adalah bukti bahwa ia telah berhasil mengalahkan dirinya sendiri
dan aku tahu, suatu hari nanti dia akan berhasil mencapai semua cita-cita yang dia inginkan
Karena dia berbeda

Maka di hari-hari selanjutnya, aku akan mendengar kabar bahagia darinya
yang menikmati winter di Paris,
spring di London,
summer di Roma, 
dan autumn di Madrid
saat itu, akan ada yang mendengarkan ceritanya sepenuh hati
mengusap air matanya saat menangis
memperhatikannya sepenuh jiwa
memeluknya hangat
dan menenagkan semua kegelisahannya
Allah memeluk mimpi-mimpinya dengan penuh kasih sayang
Menunggu waktu yang tepat untuk membuatnya menjadi kenyataan

Sahabatku yang kuat, bahagiakanlah orangtuamu
Taklukkanlah Eropa, kelilingilah dunia sesukamu
Doaku tulus untukmu
sama tulusnya ketika kau menghabiskan waktu untuk mencari-carikan benda apa yang cocok untukku
ketika kau menunggu pukul 00.00 untuk diam-diam meletakkannya di atas meja belajarku

Terimakasih telah begitu peduli pada seorang yang cuek dan sok sibuk seperti aku






8 Maret 2013
pukul 09.45 
di depan Zeiss, tempat terdekat dengan bintang








Senin, 04 Maret 2013

Ada Apa Dengan Cilongkrang

Suatu hari nanti mungkin mereka adalah orang-orang besar, manusia yang mampu berbuat sesuatu untuk tanah airnya tercinta, Tafta adalah seorang Menteri Perdagangan, Sugi adalah Menteri Riset dan Teknologi, Ine Menteri Ibu Rumah Tangga (kekekeke), KaGit Menteri Sumberdaya, Rangga Menteri Olahraga , Inay Menteri Pendidikan, Yu'ti Menteri Agama, Ai & Afin Mentri Anak-anak, Surya Menteri Bahagia, Nurul Menteri... apa ya? hehehe #maaf nggak kesebut semua

Tapi yang kulihat hari itu mereka semua basah oleh keringat dan kotor oleh tanah sehabis mencangkul
Hari berikutnya mereka berlumuran kotoran sapi sehabis mengangkut dan mengaduk-aduknya dalam bejana. Meskipun lelah, di sore hari mereka masih bisa tersenyum, menyambut adik-adik kecil dengan sejuta pertanyaan mengenai pelajaran sekolah, yang meminta diajari ini-itu, yang semangat belajarnya tak tertampung oleh buku-buku paket kumal yang mereka bawa.

Lalu ketika matahari terbenam, mengajar ngaji di surau-surau yang penuh sesak, ribut tak terkendali, mendengarkan bacaan Al-Quran yang terbata-bata, berkisah mengenai para Nabi, hingga adzan Isya berkumandang, memasrahkan diri ditarik-tarik anak-anak bersamping untuk shalat berjamaah disebelahnya.


Pengalaman Kuliah Kerja Nyata itu sangat tak terlupakan, bagiku kalian adalah orang-orang terpilih yang memilih menghabiskan masa libur dengan berbagi pada masyarakat yang cukup terasing dari hingar bingar keramaian kota. Sejenak mengasingkan diri dari perangkat umum buku-buku, laptop, dan bentuk kemudahan lainnya, lalu memilih menyingsingkan lengan baju, bekerja fisik untuk orang lain.

Kawan-kawanku, kita telah sepakat bahwa pengalaman itu sangat mengesankan, sulit diceritakan, hanya akan terasa indah  bila dirasakan sendiri. Tak terasa masa-masa kita sebagai mahasiswa S1 akan segera usai, aku hanya bisa berharap, semoga idealisme kalian, idealisme kita tak kandas di bawah tekanan keadaan, tak tergerus realita yang akan kita hadapi kedepannya..

Kawan-kawanku, semoga Allah senantiasa mempermudah langkah kalian :)

#jadi kapan mau ke Cilongkrang lagi teh?


Selasa, 15 Januari 2013

Maafkan Aku Kawan :)


Tiga bulan kebelakang, Ia telah mengingatkanku banyak hal
Terkadang terlintas dalam pikiran bahwa langkahku telah dipermudah, begitu mudahnya
Sampai aku lupa diri dan kufur nikmat
Selalu merasa ada yang kurang, padahal Ia telah mencukupkan semuanya untukku

Bisa jadi segala kemudahan ini merupakan bentuk cobaan dariNya untuk diriku
Lantas kemudian Ia menilai segala sikapku

Sungguh semuanya adalah titipan, apa yang kumiliki, apa yang kukerjakan, kesehatanku, ingatanku, kesadaranku, keluargaku, teman-temanku, semuanya
Jika Sang Pemilik berkehendak untuk mengambilnya, maka apalah dayaku

Bisa jadi ketika itu aku sedang berada dalam puncak kesuksesan
Atau mungkin bisa jadi saat itu aku sedang dalam keterpurukan

Jika saat itu tiba, akankah aku memaki?
Tanpa sadar mengutuki diri sendiri,
Padahal secara tidak langsung aku mengutuki Sang Pemilik

Yang aku harapkan hanyalah..
Ketika Ia mengambil kembali apa yang Ia titipkan padaku
Yang menurutNya adalah jalan terbaik untukku
Aku ingin berada pada keadaan yang baik

Dan jika Ia berkehendak untuk tidak mengembalikan milikNya padaku
Yang menurutNya adalah jalan terbaik untukku
Aku harap aku sempat meminta maaf
Menghapus luka yang pernah kutorehkan di hati siapapun yang pernah mengenalku
Agar hati ini menjadi ringan

Minggu, 23 Desember 2012

Kontemplasi


Ketika dalam kesendirianmu, lembaran hidupmu kau telusuri kembali dari depan kebelakang
Lalu kau menyadari ada sebagian halaman yang kurang
Sayangnya halaman-halaman tersebut telah terjilid kokoh dalam buku hidupmu
Tak bisa kau cabut, apalagi kau tambahkan di sela-selanya
Ada penyesalan disana
Lalu kau menangis
Sampai kau menyadari bahwa
Tangisanmu sia-sia
Tetap saja halaman-halaman tersebut telah terjilid kokoh dalam buku hidupmu
Tak bisa kau cabut, apalagi kau tambahkan disela-selanya

Maka kau putuskan untuk melanjutkan bab baru sebaik mungkin
Agar tak ada halaman yang kurang
Agar tak ada penyesalan kelak
Ketika dalam kesendirianmu nanti, lembaran hidupmu kau telusuri kembali dari depan kebelakang…


Kira-kira begitu, hasil kontemplasi semester enam. Ketika Allah kembali “memperkenalkan” padaku, kawan-kawanku yang terpisah begitu lama, terpisah dengan jarak, dengan benua, dengan lautan. Melalui tulisan-tulisan mereka,kabar dari mereka atau sekedar status-status yang mereka pajang di wall facebook mereka… Begitu menggelitik menyadarkan dengan halus ada bagian dariku yang hilang.

Isinya penuh dengan cinta, ada kebahagiaan disana, ada harapan disana, ada keyakinan disana.

Lalu aku mereview kembali, berusaha mengumpulkan makna dari keberadaanku di tempat ini, makna dari apa yang aku kerjakan sekarang, makna dari tujuan-tujuan hidup yang kugambar manis di kertas-kertas berwarna-warni. Mulain dari semerster satu, dua, tiga, empat, lima, enam…

Sempurna!

Pantas saja semua kegalauan itu sempurna menguasai hati dan pemikiran. Ada bagian yang kurang.. Sebagian besar yang kugambarkan sebagai tujuan hidupku selama itu isinya dunia semua. Mulai dari IPK,  target ke luar negeri, jalan-jalan ke sana lah, ke sini lah..

Mungkin itu kenapa waktu itu kuputuskan untuk lari sejenak dari rutinitas. Lari ke Bosscha, tempat yang kusukai, tempat yang mengingatkanku pada kalian.
Sayang sekali Bosscha hanyalah sebuah tempat...
Yang kurindukan bukan tempat, tapi jiwa.
 Jiwa-jiwa kalian, yang tulus dan mengenalkanku arti ketulusan.
Yang memandang aku apa adanya
Yang mampu mengajarkanku hanya dengan sikap
Yang saling mengingatkan ketika salah

Maka kuputuskan untuk berhusnudzon. Allah membawa kalian ke sana, ke sana dan ke sana agar kalian dapat memahamiNya dengan lebih baik. Dan aku tetap berada di sini mempelajari sains, juga agar dapat memahamiNya dengan lebih baik..

Meskipun keadaan kita berbeda, meskipun apa yang kita pelajari berbeda, aku hanya perlu percaya skenarioNya begitu indah. Hingga suatu hari nanti kita semua dipertemukan kembali, yang tersisa hanyalah bentuk dari kebahagiaan.

Di akhir semester itu, ketika aku memutuskan untuk mempercepat studiku, ketika itu pula ada kuncup yang berusaha memekarkan diri dalam jiwa..
Aku akan berjuang, meskipun telah lama terjebak dalam lumpur hitam


Minggu, 28 Oktober 2012

Khilaf, Benci dan Cinta

Seorang kawan, dalam doa dan salamnya
Di berlalunya seperempat abad usiaku
Kembali mengenangkanku sebuah kaidah
"Bencilah kesalahannya
tapi jangan kau benci orangnya"

Betulkah aku sudah mampu begitu
Pada saudaraku, pada keluargaku
Pada para kekasih yang kucinta?
Saat mereka terkhilaf dan disergap malu
Betulkah kemaafanku telah tertakdir
Mengiringi takdir kesalahan mereka?

Tapi itulah yang sedang kuperjuangkan
Dalam setiap ukhuwwah dan cinta
Dalam tiap ikatan yang Allah jadi saksinya

Karena aku tahu, bahwa terhadap satu orang
Aku selalu mampu membenci luputnya
Tapi tetap cinta dan sayang pada pelakunya
Itulah sikapku selalu, pada diriku sendiri

Kucoba cerap lagi kekata Asy Syafi'i
"Aku mencintai orang-orang shalih"

Begitu katanya diiringi titik air mata
"Meski aku bukanlah bagian dari mereka
dan aku membenci para pemaksiatNya
merki aku tak berbeda dengan mereka"

Ya.. mungkin dia benar

Tapi dalam tiap ukhuwwah dan cinta
Dalam tiap ikatan yang Allah jadi saksinya
Aku ingin meloncat ke hakikat yang lebih tinggi

Karena tiap orang beriman tetaplah rembulan
Memiliki sisi kelam,
Yang tak pernah ingin ditampakkannya pada siapapun
Maka cukuplah bagiku
Memadang sang bulan
Pada sisi cantik yang menghadap ke bumi

Tentu, tanpa kehilangan semangat
Untuk selalu berbagi dan sesekali merasai
Gelapnya sesal dan hangatnya nasehat
Sebagaimana sang rembulan
Yang kadang harus menggerhanai matahari


Salim A. Fillah dalam buku "Dalam Dekapan Ukhuwah"

cantik ya.. 
husnudzan itu indah.. husnudzan itu menentramkan..  :')

Jumat, 07 September 2012

interludeinterlude


Sekarang begini, entah sampai kapan aku bisa bertemu denganmu lagi kawan
Waktu tiga tahun itu singkat sekali ternyata
Tak usahlah jauh-jauh, yang terus menghubungkan kita sekarang hanyalah dunia maya mungkin
Jarang sekali kita bertemu satu sama lain, bercerita lagi, main lagi…

Salahkan aku kalau sekarang aku merasakan rindu?

Rasanya aku terlalu takut untuk menghadapi kenyataan bahwa sekarang urusan kita sudah berbeda satu sama lain.. aku terlalu mudah merasa kesepian

Aku bisa melihatnya kawan, di matamu ada tujuan hidupmu sendiri
Semakin berjalannya waktu, semakin dekat kau dengan itu, semakin aku merasa kau menjauh, mungkin akupun demikian

Jadi maafkan atas segala kesalahanku ya, maaf atas segala sikap dan perbuatan bahkan pikiranku yang menyakiti hatimu..

Semoga masing-masing diri kita bisa membentuk tujuan hidup dengan hati yang ikhlas dan keiinginan kuat untuk berjuang.

Ketika suatu hari nanti kau menemukan jalan buntu, atau terjatuh, kalaupun aku tak ada, kalaupun kita tak ada, semoga saat itu bayanganku, bayangan kita menjadi penguat bagimu.

Akupun begitu.

Karena dirimu tak sendirian selalu ada kita yang berjuang
dan yang penting, selalu ada Dia di sana, mencintai kita sepanjang waktu..

Kutunggu kau dengan senyuman, suatu hari nanti sebelum waktuku benar-benar habis :) 



Senin, 23 Juli 2012

Hari ini kami belajar :)

Jualan Al Hayaat hari-1


Pagi itu langit cerah sekali, orion masih bisa menyapaku di bagian langit utara. Selepas shalat shubuh aku segera berangkat menuju kampus. Niatku hanya satu, melaksanakan amanah yang selama ini sempat kukesampingkan.

Ketika sampai kampus, matahari sudah menunjukkan sinarnya yang hangat, menyeimbangkan udara pagi dan angin yang dingin. Saat itu masih pukul setengah tujuh pagi dan kampus masih sepi. Hanya terlihat beberapa calon mahasiswa baru, dengan penuh semangat datang lebih pagi dari jadwal pendaftaran ulang yang ditentukan.

Waktu terus berjalan, saat itu baru ada aku, Udin dan Hery. Kami belum bisa berjualan karena barang dagangan belum datang.

Lewat jam tujuh pagi, niatku mulai rapuh. Setengah pikiran melayang pada laporan KP dan proposal TA yang menuntut  diselesaikan minggu ini juga. Sempat terbersit penyesalan, andai saja aku memilih untuk diam di rumah dan menyelesaikan tugas-tugas itu…
 _ _ _

Pukul 08.30

Tahun ini proses daftar ulang dibagi dalam 4 kloter selama 4 hari. Konsekuensinya suasana di Sabuga sepi, kurang kondusif untuk berjualan. Dan ternyata kami datang kepagian..
Dengan persiapan yang minim, kami memutuskan untuk tetap berjualan. Semuanya berjalan baik-baik saja, meskipun dagangan kami tidak begitu laku.

Karena berkeliling dirasa kurang efektif, akhirnya kami menggelar karpet dan membuka lapak di area parkir mobil. Berharap orang tua mahasiswa yang membawa kendaraan bersedia membeli dagangan kami. Tapi sudah lewat beberapa puluh menit, suasana masih saja sepi. Kami kehilangan fokus, duduk-duduk di karpet, menjaga dangangan dengan bacaan masing-masing, Ellis dengan tugas KPnya, Dina dengan komiknya dan aku dengan jurnal referensi proposal TA.
Sampai tiba-tiba Udin datang dengan wajah pucat.

“Kenapa Din? Laku berapa kaosnya?”

“Nanti aku ceritain”.
Saat itu ada beberapa orang calon pembeli (?) sedang mampir ke lapak kami sehingga agak sulit untuk membicarakan masalah dagang internal. Tak lama Herry menyusul Udin dari belakang.

“Barusan CD E-Booknya kejual satu.. aku jual 35.000, padahal seharusnya harganya 20.000”.

“Hah, kok bisa begitu??”

“Barusan kami asal ngomong, belum tau harga jual yang sebenernya… Aduh gimana ya, aku merasa bener-bener bersalah sama pembelinya”. Ternyata itu yang membuat wajahnya begitu pucat.

“Di mana jualannya?”

“Di atas kak”. Jawab Herry.

Akhirnya aku dan Herry kembali ke gerbang Sabuga sambil membawa dua wadah gantungan kunci. Alhamdulillah pembelinya masih ada, seorang ibu berambut pendek dengan baju krem. Segera kami mengembalikan kelebihan uangnya dan meminta maaf. Setelah itu kami langsung menuju kumpulan ibu-ibu terdekat, menawarkan gantungan kunci yang kami bawa.

Alhamdulillah, ibu-ibu pertama yang kami datangi ternyata langsung membeli dagangan kami.
10 gantungan kunci sekaligus! Selembar uang 100.000 segera berpindah tangan. Subhanallah…

Jika saja kami memutuskan untuk tidak memberikan kelebihan uang pada ibu pembeli CD…
Dan jika saja kami memutuskan untuk tetap berdiam diri di tempat parkir..

Ya, Allah memang Maha Pemurah bukan??


23 gantungan kunci dan satu buah pin yang berhasil kami jual selama 3 jam terasa cukup memuaskan. Memang tidak seberapa, tapi setidaknya ada pelajaran yang bisa diambil. Pelajaran tentang niat baik dan kejujuran. Sejenak, aku lupa dengan urusan KP dan TA.. haha

Orang yang bertransaksi jual beli masing-masing memilki hak khiyar (membatalkan atau melanjutkan transaksi) selama keduanya belum berpisah. Jika keduanya jujur dan terbuka, maka keduanya akan mendapatkan keberkahan dalam jual beli, tapi jika keduanya berdusta dan tidak terbuka, maka keberkahan jual beli antara keduanya akan hilang,” (Muttafaqun ‘alaih)

Wallahualam…



Terimakasih teman-teman Al Hayaat, Udin dan Herry yang telah bersedia ikut dalam perburuan harta karun.  Dan teman-teman Al Hayaat Mikro Hilman, Ellis, Sri, Dina, Tika, Indra.
Semoga Allah mempermudah langkah kalian.
dan bagi yang sering mengingatkanku ketika mataku hampir dibutakan oleh keuntungan semata,
Semoga Allah senantiasa memberikanmu kebesaran hati.. :)

Minggu, 24 Juni 2012

Kami Bisa, Kami PASTI Bisa!


Bismillah..
Assalamualaikum wr.wb..

Percakapan di Bus gratis Pekan Raya Jakarta menuju Monas siang tadi sukses membuat otak ini nggak mau merilekskan mata dan tidur..

Errr… dimulai dengan keinginan untuk merefresh jiwa, hari ini geng KP Bogor-Cibodas bersatu menuju Pekan Raya Jakarta .  Kami ber 10 (Aku, Alyssa, Sri, Ellis, Jeane, Dessaeda, Agnes, Indra, Udin dan Pak Kahim Teguh) membolang dari Bogor ke Jakarta naik kereta bagus (jika dibandingkan dengan KRD Ekonomi Cimahi-Bandung) :D

Aku datang ke stasiun dengan mata yang (katanya) sembab , jadi dikira belum mandi #enak aja . Untuk menjelaskannya (bahwa aku udah mandi) cerita itu keluar dari mulutku yang memang sedang butuh didengarkan.

Sambil duduk di lantai bus (ini bus kursinya beneran cuma setengah, setengahnya lagi raib dimakan tikus #ngarang) Kahim NYMPHAEA yang beneran Kahim itu, sepertinya melihat gelagat menyerah dari ceritaku. Dimodali dengan kertas promosi CS* BlueB*** yang ada tanda tangan Agnes Monikanya (cuma fotokopian) dan pinsil Fa**r Cas***pinjaman dari Udin, Pak Kahim mulai beraksi…

Sret sret sret.. (ceritanya dia lagi menuliskan sesuatu diatas kertas)

lalu dia mulai bercerita, kurang lebih begini :

Nis, waktu itu aku pernah mendapatkan sebuah inspirasi dari seorang Kakak kita, anak Fisika 90. Beliau terlibat sebagai konseptor Indonesia Mengajar. Ketika itu mereka melakukan semacam kajian untuk membaca pola kepemimpinan Bangsa Indonesia sejak zaman kerajaan hingga yang akan terjadi di masa depan.

Pada mulanya, Indonesia merupakan negara kepulauan yang wilah pemerintahannya terbagi-bagi berdasarkan wilayah kerajaan. Pemimpin yang menentukan kebijakan dalam menjalankan sistem pemerintahan pada saat itu adalah Raja dan orang-orang terdekatnya.

Namun, masa itu berlalu ketika penjajah mulai berdatangan ke Indonesia. Kepemimpinan jatuh pada kaum bangsawan. Bangsawan pribumi memiliki derajat yang cukup untuk diberikan pelayanan yang sama dengan kaum penjajah.

Setelah Belanda datang dan mulai mengenalkan budaya bersekolah, muncul sosok-sosok pribumi yang berpendidikan sebut saja Budi Utomo. Dengan kelebihan yang mereka miliki, kepercayaan sebagai seorang pemimpin ketika itu diamanahkan pada mereka. Meskipun sebagian dari mereka adalah bangsawan, trend kepemimpinan saat itu mulai dipegang oleh orang-orang yang berpendidikan.

Para pendahulu yang sempat menikmati manfaat dari bersekolah menyadari bahwa rakyat pribumi harus cerdas. Maka muncullah sekolah-sekolah pribumi sehingga makin banyak tercetak manusia berpendidikan, meskipun saat itu mereka masih harus bergerilya untuk bersekolah. Trend ini terus berlanjut hingga Indonesia merdeka, hingga Soekarno, hingga negeri ini masuk ke dalam babak baru : Revolusi.

Ya, tau kan.. Pada masa revolusi, dibutuhkan pemimpin yang kuat baik secara fisik, mental maupun jiwanya. Soekarno kemudian digantikan oleh seorang pemimpin yang memenuhi kriteria tersebut yaitu Soeharto. Dan pada masa itu, kepemimpinan berada di bawah kekuasaan kaum militer.

Lama berada di singgasana, membuat seorang bisa lupa diri. Kali ini rakyat Indonesia bukan lagi manusia-manusia pekerja fisik. Sebagian besar merupakan kaum terdidik. Ketidakadilan yang disadari dihadapi dengan perlawanan. Indonesia masuk dalam babak baru : Reformasi. Kala itu, kepemimpinan berada dibawah tangan kaum aktivis yang sebagian besar juga berpendidikan. Sebut saja Amien Rais.

Sebagian orang, termasuk aku (Pak Kahim) mengira bahwa masa bagi para aktivis untuk memimpin Indonesia masih berlangsung hingga saat ini dan akan terus berlangsung di masa depan nanti. Tapi ternyata dugaanku tidak sepenuhnya benar… dan itu membuatku cukup galau #aseek

Jika diperhatikan baik-baik, sepertinya Indonesia akan memasuki babak baru. Artinya, masa bagi para aktivis mungkin akan segera usai..

Berdasarkan analisa kondisi, ada dua golongan calon pemegang kepemimpinan Indonesia di masa mendatang : para profesional daaaan ….
#jengjengjengjeeeng

Entrepreneur!

Ya, entrepreneurship merupakan hal yang gencar di kembangkan di Indonesia saat ini. Sosok-sosok entrepreneur besar lebih dikenal dan memberikan pengaruh yang cukup besar di masyarakat. Tidak sedikit dari mereka yang kini mulai bermain di arena politik…. atau dibalik, tidak sedikit dari orang politik yang juga merupakan entrepreneur besar seperti Jusuf Kalla, Aburizal Bakrie dan Surya Paloh.

Untuk itu, jika kita ingin menjadi bagian dari kepemimpinan Indonesia di masa mendatang, jadilah salah satu diantara kedua golongan diatas : professional atau entrepreneur.

Belum saatnya kamu menyerah untuk jadi entrepreneur, apalagi Cuma gara-gara Symbion… Kamu bisa memulai lagi di Al Hayaat ini :D

Jakarta sore itu (di stasiun menunggu kereta) Monas tersenyum menatap matahari malu-malu


* * * Selesai * * *

Asik ya Kahim kita, nggak salah pilih orang memang , hahahaha :p





Ini sengaja ku share atas izin Pak Kahim, karena insyaallah ada manfaat yang bisa kita (terutama aku) ambil dibalik obrolan itu. Apalagi bagi taman-teman yang berminat jadi entrepreneur, profesional atau yang lagi galau sekalipun :p

Tapi sebenernya ada pesan yang ingin kusampaikan...

Belum lama ini aku pernah diamanahi sebagai kadiv funraising Symbion. Dan aku merasa bener-bener failed sampai akhirnya jadi trauma sendiri untuk meng-handle segala sesuatu mengenai per-fundraisingan, per-danusan dan pencarian uang sampai sekarang, sampai detik ini. 

Lebay memang, tapi begitulah adanya, karena aku telah mengorbankan beberapa amanahkku yang lain demi Symbion tapi hasilnya jaaaaaaaaaaaauuuh dari memuaskan! 

Ya… itu sih karena kelemahanku sendiri.

Ketika diberikan amanah sebagai sekdep Al Hayaat, ternyata kondisinya nggak jauh beda dengan Symbion, mulai dari sumberdaya manusia yang terbatas (klasik!), kurangnya komitmen dalam menjalankan proker, timeline yang sering terabaikan, koordinasi yang tidak baik…

Hingga sampai setengah masa kepengurusan, keuangan belum menghasilkan uang sepeserpun!

Demi Allah! ini rasanya jauh lebih sakit dibandingkan Symbion. Dan akan lebih sakit lagi jika sampai akhir kepengurusan nanti, amanah yang ada masih belum bisa diusahakan dengan maksimal… (maaf bawa-bawa perasaan pribadi)

Salah satu kesalahan fatal yang pernah aku lakukan selama Symbion adalah kurangnya koordinasi dan update kondisi ke massa himpunan. Tapi kali ini, kami (terutama aku) nggak akan terjerumus ke lubang yang sama. 

Meskipun sebenernya udah agak terlambat…

Departemen Keuangan Al Hayaat memohon bantuan teman-teman Al Hayaat semuanya dalam menjalankan proker keuangan baik sebagai team danus ataupun koordinator penanggungjawab Inpak angkatan.

Insyaallah inpak akan mulai diedarkan mulai awal semester ganjil 2012 :)
Dan event yang akan datang adalah Pendaftaran Ulang ITB jalur SNMPTN (pertengahan Juli), disana dibutuhkan massa danus dalam jumlah yang cukup besar.

Bagi teman-teman yang berniat membantu, silahkan komentar no hp dan alamat email. 

Berhubung sebagian besar angkatan 2009 sedang KP, mungkin timeline dan rincian teknis proker akan dikirim via email segera setelah fix.

Terimakasih banyak ya :)
Kami percaya bahwa Al Hayaat adalah satu kesatuan hidup yang utuh, insyaallah..
Semogga Allah mempermudah langkah teman-teman dan semoga Allah membalas kebaikan teman-teman dengan sebaik-baiknya balasan.. :)

"Barangsiapa berbuat kebaikan mendapat balasan sepuluh kali lipat amalnya. Dan barangsiapa berbuat kejahatan dibalas seimbang dengan kejahatannya. Mereka tidak sedikitpun dirugikan (dizalimi)" Qs Al An'am ayat 160.


Wassalamualaikum wr.wb
Salam hangat, Departemen Keuangan Al Hayaat :)


Jumat, 15 Juni 2012

Love Fusion!!


Seperti ketika Tokyo Tower, bayangan itu menari-nari di kepala
Datangnya bukan dari Jin, tapi dari keinginan yang kuat dan pengharapan… Lalu semuanya jadi nyata (amin)

Semacam euphoria diam-diam. Ketika mendengar kabar para Fasttrack-ers 2008 sudah mendapatkan S.Si nya. Si otak kanan mulai membandel, menghayal dan membayangkan sesuatu : Akhir dari perjalanan S1 selama di SITH. Lalu si otak kiri mulai menyusun langkah, apa yang harus dilakukan agar bayangan tersebut menjadi nyata. Semacam algoritma, dimulai dari menyelesaikan KP, lalu bergerak untuk TA dan kuliah seperti biasa (harus dengan peningkatan IP) ditambah dengan menyelesaikan beberapa SKS S2 di tingkat tua (tingkat 4).

Padahal pengumuman penerimaan fasttrack juga belum muncul.. hehe
Yah biarlah, namanya juga pengharapan, bagian dari cita-cita.

Lalu ada keraguan, penyimpangan algoritma seperti :
  • Belum dapet topik TA yang spesifik. Semuanya seba menarik. Gara-gara mencintai Biologi seutuhnya, jadi susah menentukan pilihan kaaaan :3 #alesan
  • Masih ragu memilih mata kuliah S2 yang tepat untuk semester 7 dan 8.
  • Masih ragu pada kemampuan diri sendiri, meskipun pernah mengalami akselerasi, sepertinya yang ini akan sedikit berbeda dan lebih menantang!

Dan yang didepan hidung : adaaaa aja rintangan dalam mengumpulkan data KP contohnya kontaminasi kultur jaringan dengan tingkat survival <30%.

Rasanya belum sempurna jika seluruh target pencapaian itu belum terealisasikan. Lalu, gimana caranya supaya jadi real ?? 
The Secret (my secret) : visualisasikan, berdoa dan berikhtiar setelah itu tawakal.... 
Karena aku punya Allah J

Dan suatu hari nanti Insyaallah…


Love Fusion!!
Nisa Nur Iskandar S.Si dan Destry Nurfitri Arisandi S.Si
Pertengahan Juni 2013
Ruang Seminar Lt.3
Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati
Institut Teknologi Bandung

(sedikit) alay memang, tapi bayangan ini benar-benar tak mau lepas dari kepala.. hahaha

“”… Apakah manusia akan mendapatkan segala yang dicita-citakannya? Maka milik Allah-lah kehidupan akhirat dan kehidupan dunia” Qs. An-Najm : 24,25.

Ya Allah, permudah langkah kami, tunjukkanlah jalan yang terbaik menurutMu J
SEMANGAAAAAAATTTTT!!!!