Halaman

Senin, 31 Desember 2012

Dalam masa penantian

"... Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui". QS Al Baqarah 2 : 216

Entah sudah keberapa kalinya bolak-balik buka ol.akademik..
Padahal tau ini masih musimnya tanggal merah, kemungkinan besar tampilannya masih sama, belum ada nilai-nilai yang terisi..
Tapi rasanya deg-degan, itu pertama kalinya ngerjain ujian sampai gemetar sekujur tubuh..

Kalau menurut Allah melanjutkan fasttrack adalah jalan terbaik, maka pasti Allah permudah..
tapi kalau menurut Allah fasttrack bukan jalan terbaik, pasti akan Ia tunjukkan jalan lain yang menurutNya paling baik untukku :)
Memang hanya doa dan ikhtiar semaksimal mungkin yang bisa kulakukan..

Sampai di penghujung kuliahku nanti, tinggal menunggu kapal mana yang duluan berlabuh
Jika dan hanya jika menurutNya aku sudah siap
Alhamdulillah.. Hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang :')



sumber gambar :
www.btravindonesia.com


Cookies Kayu Manis

Alhamdulillah, masih ada waktu untuk liburan di rumah :)

Gara-gara Bunda bilang "ini kalau nggak ada yang mau bikin kue dibuang aja deh bahan-bahannya" hahaha 
Kali ini untuk persiapan piknik keluarga kami belajar buat cookies dari bahan-bahan sisa Idul Adha kemaren.. ehehe

Judul kuenya Cookies Kayu Manis, gara-gara cocoa powdernya sisa dikit dipake buat minuman coklat sama Ala dan gara-gara di kulkas masih teronggok sebungkus kayu manis serbuk yang kubeli sekitar #ehem hampir satu tahun yang lalu :D :D :3
Meskipun bahan-bahannya judulnya sisa, tapi rasanya nggak basi koook haghaghag #ciyus :D






















Jadi bahan-bahan penghabisan yang barusan kugunakan adalah :
  • 360 gr tepung terigu rendah protein   
  • 3/4 sendok makan baking powder  
  • 345 gr mentega
  • 130 gr gula pasir
  • 90 gr susu bubuk
  • 15 gr bubuk kayu manis
  • 5 gr cocoa powder
  • 70 gr choco chips
  • 50 gr kacang mede (disangrai sebentar, dipotong-potong kecil-kecil)
  • 2 butir telur

Cara pembuatannya :
  • Campur dan ayak tepung terigu dengan baking powder
  • Kocok mentega, gula pasir, susu bubuk, cocoa, bubuk kayu manis dan telur hingga mengembang dan lembut
  • Campurkan semua bahan, aduk rata dengan spatula
  • Tambahkan kacang mede dan choco chips
  • Bentuk adonan menggunakan sendok
  • Letakkan di atas loyang yang sudah diolesi margarin secukupnya
  • Panggang dengan api sedang hingga bagian bawah berwarna kecoklatan

Notes :
  • Cookies nantinya akan meleleh dan jadi rata dengan sendirinya, jadi ketika ditaro di atas loyang bentuknya bulat-bulat seperti kelereng juga nggak papa..
  • Tips, ukuran adonan cukup sebesar sepertiga sendok makan, soalnya kalau terlalu besar nanti cookiesnya jadi melebar kemana-mana dan nggak cantik :) 
  • Kalau suka banyak choco chip, bisa ditambahkan lagi choco chipnya sesuai selera
  • Apinya jangan terlalu besar karena bagian bawah bisa jadi sudah coklat tapi bagian tengah cookies ternyata belum matang
Nggak susah kan.. Selamat mencoba dan selamat berlibuuuuur :D


Resep modifikasi dari :
Resep Kue Kering Choco Chips dalam buku “Kue Kering Sederhana Pilihan” karya Ibu B. Munawaroh dan Ibu M. Jasmine (Kawan Pustaka ; 2006)

Jumat, 28 Desember 2012

Kontemplasi : Sel

Sel/Cell : unit struktural terkecil makhluk hidup

Bukan sekedar kompartemen yang berisi nukleus, nukleolus, mitokondria, golgi, ribosom, lisosom, vesikel, retikulum endoplasma dan organel lainnya. Sel adalah sebentuk unit yang luar biasa kompleks. Tidak hanya sekedar bentuk kehidupan, sel bisa mengajarkan kita banyak hal.


Hingga kini, sebagian darinya masih menjadi misteri bagi ilmu pengetahuan.
Begitulah sains, begitulah manusia, yang belajar memahami dirinya sendiri meskipun dengan terbata-bata.




Mari kita pandang sel sebagai sebuah pabrik kecil. Pabrik itu dilindungi oleh apa yang disebut plasma membran dan matriks ekstraseluler yang sebagian besar terdiri dari lipid dan protein. Keduanya berperan untuk menjaga, berkomunikasi dengan lingkungan luar dan mentrasport keluar masuk molekul.



Di dalam sel terdapat berbagai organel. Salah satunya adalah pusat informasi sel yang disebut nukleus. Nukleus berisi informasi dalam bentuk DNA, rantai dengan 4 basa nitrogen. Ketika dibutuhkan, informasi tersebut akan ditranskripsi menjadi rantai RNA dan dibawa ke luar nukleus.



Kombinasi basa nitrogen pada RNA akan dibaca oleh ribosom, mesin kecil kita yang terletak di sitosol atau retikulum endoplasma. Sistemnya mungkin sama dengan binary number pada perangkat elektronik. Kombinasi tersebut ribosom terjemahkan untuk menyusun asam amino membentuk rantai polipeptida. Satu atau lebih rantai polipeptida kemudian akan melipat-lipat dan bergabung membentuk protein. 



Dari retikulum endoplasma, sebagian protein yang belum selesai akan diangkut dalam kargo yang kita sebut vesikel menuju golgi. Kargo tersebut tidak melayang-layang begitu saja, melainkan diantarkan tepat pada tujuan oleh motor protein, bergerak di sepanjang jalan yang kita sebut sitoskeleton.


Dalam golgi, protein akan diberi tambahan gugus gula melalui proses yang kita sebut glikosilasi. Proses ini dilakukan agar protein dapat berfungsi secara normal, sekaligus sebagai tanda agar protein tersebut dapat di distribusikan ke bagian-bagian sel dengan tepat.




Cerita diatas adalah bentuk suuuuper sederhana. Bentuk penyederhanaan dari salah satu kegiatan sel yaitu sintesis protein yang kita dapatkan dalam pelajaran IPA ketika SD, SMP dan SMA dulu.

Tapi pernahkah kita renungkan pertanyaan-pertanyaan seperti...

Bagaimana caranya sel menentukan hanya bagian-bagian DNA tertentu yang harus ditranskripsikan diantara 35.000 gen yang kita miliki?
Bagaimana caranya sel mengatur agar proses transkripsi itu berlangsung dengan tepat dan cepat tanpa ada kesalahan?
Bagaimana caranya sel bisa mengeluarkan RNA dari nukleus tanpa adanya kerusakan?
Bagaimana caranya ribosom mengenali RNA tersebut?
Bagaimana caranya agar polipeptida dibuat di tempat yang tepat?
Bagaimana caranya protein-protein tersebut melipat atau bergabung satu sama lain menjadi protein yang fungsional?
Kalaupun ada kesalahan, bagaimana sel mengatasi protein-protein yang rusak agar tidak membahayakan dirinya?
Bagaimana caranya sel memilah polipeptida mana yang harus berada di sitosol, di retikulum endoplasma, atau di transport ke bagian lain?
Kalaupun ada yang salah, bagaimana cara sel untuk menjaring dan menempatkan protein tersebut pada posisi yang tepat?
Bagaimana caranya sel mengatur terbentuknya vesikel untuk mengangkut protein yang benar?
Bagaimana sel mengangkut vesikel antar organel atau ke membran plasma tanpa ada kesalahan?
Bagaimana caranya motor protein itu melangkah dengan arah yang tepat? bagaimana ia bisa mengenali ujung + dan - pada sitoskeleton?

Kita tahu siklus sel kita rata-rata hanya selama 23 jam artinya dalam waktu sesingkat itu sel harus bisa membentuk organel baru dan keseluruhan bagian sel lain sambil tetap mempertahankan hidupnya.
Kita tahu, mutasi pada satu saja basa pada DNA bisa mengakibatkan dampak yang fatal.
Kita tahu sedikit saja perbedaan pada gugus gula atau mutasi pada satu saja asam amino bisa mengakibatkan sebuah protein menjadi non fungsional.

Kita tahu bahwa segalanya telah terintegrasi dengan begitu sempurna. Tanpa cela, tanpa cacat...

Yang ingin kusampaikan adalah, bagian kecil penyusun tubuh kita itu begitu luar biasa. Padahal ia hanya menggunakan perbedaan potensial, polaritas dan bentuk sebagai rambu-rambu untuk mengambil sebuah keputusan. Dengan itu, mereka bertahan hidup, tumbuh dan membelah. Menopang kehidupan kita sebagai seorang manusia yang utuh. Namun jika diperlukan, mereka rela mati agar terbentuk jari-jari kita, agar kelopak mata kita dapat terbuka, agar mulut kita dapat berbicara...




Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh Allah benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang ” (An-Nahl : 18)



Setiap sel pada tubuh kita adalah bentuk kasih sayang dari Allah
Sebuah pelajaran terutama bagiku yang seringkali kufur terhadap nikmat yang telah Ia berikan
Semakin memahaminya, semakin bertambah rasa syukur kita

Sungguh tidak ada satupun yang diciptakan sia-sia olehNya



Terinspirasi dari :
Al Quran
Molecular Biology of Teh Cell 5th Ed. Karya Bruce Alberts dkk

Sumber gambar :
Molecular Biology by DJ Seitzer 
Video Flu Attack! How A Virus Invades Your Body by Zirus & XVIVO
Terimakasih atas ilustrasinya yang luar biasa :)


Selasa, 25 Desember 2012

Jika Aku


Jika, telah terlukis sempurna diatas kanvas
Dengan warna-warni yang begitu beragam
Jika, torehan-torehan itu begitu nyata
Ketika kau lihat atau kau sentuh permukaannya
Jika, suatu hari nanti..
Jika, hanya jika..
Bisakah kau menghapusnya? Membuatnya kembali putih
Jika..
Dan hanya jika memang tak semestinya..
Aku berharap lukisan itu tak pernah ada

Minggu, 23 Desember 2012

Kontemplasi


Ketika dalam kesendirianmu, lembaran hidupmu kau telusuri kembali dari depan kebelakang
Lalu kau menyadari ada sebagian halaman yang kurang
Sayangnya halaman-halaman tersebut telah terjilid kokoh dalam buku hidupmu
Tak bisa kau cabut, apalagi kau tambahkan di sela-selanya
Ada penyesalan disana
Lalu kau menangis
Sampai kau menyadari bahwa
Tangisanmu sia-sia
Tetap saja halaman-halaman tersebut telah terjilid kokoh dalam buku hidupmu
Tak bisa kau cabut, apalagi kau tambahkan disela-selanya

Maka kau putuskan untuk melanjutkan bab baru sebaik mungkin
Agar tak ada halaman yang kurang
Agar tak ada penyesalan kelak
Ketika dalam kesendirianmu nanti, lembaran hidupmu kau telusuri kembali dari depan kebelakang…


Kira-kira begitu, hasil kontemplasi semester enam. Ketika Allah kembali “memperkenalkan” padaku, kawan-kawanku yang terpisah begitu lama, terpisah dengan jarak, dengan benua, dengan lautan. Melalui tulisan-tulisan mereka,kabar dari mereka atau sekedar status-status yang mereka pajang di wall facebook mereka… Begitu menggelitik menyadarkan dengan halus ada bagian dariku yang hilang.

Isinya penuh dengan cinta, ada kebahagiaan disana, ada harapan disana, ada keyakinan disana.

Lalu aku mereview kembali, berusaha mengumpulkan makna dari keberadaanku di tempat ini, makna dari apa yang aku kerjakan sekarang, makna dari tujuan-tujuan hidup yang kugambar manis di kertas-kertas berwarna-warni. Mulain dari semerster satu, dua, tiga, empat, lima, enam…

Sempurna!

Pantas saja semua kegalauan itu sempurna menguasai hati dan pemikiran. Ada bagian yang kurang.. Sebagian besar yang kugambarkan sebagai tujuan hidupku selama itu isinya dunia semua. Mulai dari IPK,  target ke luar negeri, jalan-jalan ke sana lah, ke sini lah..

Mungkin itu kenapa waktu itu kuputuskan untuk lari sejenak dari rutinitas. Lari ke Bosscha, tempat yang kusukai, tempat yang mengingatkanku pada kalian.
Sayang sekali Bosscha hanyalah sebuah tempat...
Yang kurindukan bukan tempat, tapi jiwa.
 Jiwa-jiwa kalian, yang tulus dan mengenalkanku arti ketulusan.
Yang memandang aku apa adanya
Yang mampu mengajarkanku hanya dengan sikap
Yang saling mengingatkan ketika salah

Maka kuputuskan untuk berhusnudzon. Allah membawa kalian ke sana, ke sana dan ke sana agar kalian dapat memahamiNya dengan lebih baik. Dan aku tetap berada di sini mempelajari sains, juga agar dapat memahamiNya dengan lebih baik..

Meskipun keadaan kita berbeda, meskipun apa yang kita pelajari berbeda, aku hanya perlu percaya skenarioNya begitu indah. Hingga suatu hari nanti kita semua dipertemukan kembali, yang tersisa hanyalah bentuk dari kebahagiaan.

Di akhir semester itu, ketika aku memutuskan untuk mempercepat studiku, ketika itu pula ada kuncup yang berusaha memekarkan diri dalam jiwa..
Aku akan berjuang, meskipun telah lama terjebak dalam lumpur hitam