Halaman

Rabu, 18 Juli 2012

ahn-truh-pruh-nur


Politik

Politik (po.li.tik) [n] /1. (pengetahuan) mengenai ketatanegaraan atau kenegaraan (spt ttg sistem pemerintahan, dasar pemerintahan)/2. segala urusan dan tindakan (kebijakan, siasat, dsb) mengenai pemerintahan negara atau thd negara lain /3. cara bertindak (dl menghadapi atau menangani suatu masalah) --Kamus Bahasa Indonesia--

Lapangan yang mungkin nggak akan pernah aku sentuh, bahkan mungkin kuhindari.

Bukan sekedar karena penuh intrik. Tapi karena aku selalu merasa cupu, nggak ngerti apa-apa. Mentalku nggak cukup kuat untuk mencernanya. Jadi setiap kali ada yang berbicara, berdebat mengenai ini, aku hanya melongo. Dan kalau ada yang mengajak debat, rasanya ingin ketawa sekaligus menangis (?).

Termasuk politik di tubuh kemahasiswaan, yang seringkali dilandasi emosi dan kepentingan golongan.

Kemahasiswaan (ke.ma.ha.sis.wa.an) [n] seluk-beluk mahasiswa; yang bersangkutan dng mahasiswa --Kamus Bahasa Indonesia--


Tidak berpolitik bukan berarti tidak peduli kondisi sosial kan?

Setiap orang berhak menentukan jalannya masing-masing, dan politik bukan jalan yang akan kupilih. Jadi aku menceburkan diri ke jalan (kolam?) lain, entrepreneur.

Entrepreneur ; (ahn-truh-pruh-nur) /1. the owner or manager of a business enterprise who, by risk and initiative, attempts to make profits/ 2. a middleman or commercial intermediary. --Collin English Dictionary--

Ah, mungkin belum bisa disebut menceburkan diri… Bisa dibilang baru becek-becekan. Baru sebatas teori. Belum start up (malu) :’>

Bagiku entrepreneur adalah sebuah tantangan yang besar dan keren. Entrepreneur dituntut untuk menciptakan sebuah ide yang desirable, feasible dan viable (IDEO, 2011). 

Three lenses in design thinking (IDEO, 2011)


Feasibility bisa dihitung diatas kertas, diuji dan diteliti. Sifatnya kuantitatif. Yang paling susah itu desirable, karena berkaitan dengan rasa, dengan hati, dengan emosi. Dengan manusia.
Ide itu selanjutnya direalisasikan tentunya by risk and initiative.

Dan inovatif, supaya viable.

Menurutku, salah satu contoh kerennya adalah keripik pedas Maicih. Makanan ringan pedas itu super desirable, orang Indonesia mana yang nggak kenal dan nggak suka keripik pedes?? (kecuali yang nggak kuat pedes)

Makanan itu bukan barang baru, bahkan bisa dibilang makanan tradisional. Sangat feasible untuk dibuat, proses produksinya nggak susah, bahannya mudah didapatkan, biaya produksi terjangkau sehingga harga jual juga terjangkau.

Tapi yang membedakan adalah komposisi, kemasan dan marketingnya. Ada inovasi disana. Level kepedasan yang berbeda, kemasan yang menarik, mekanisme pemasaran via online, toko berjalan.. Maicih berani ambil resiko dengan membuat sistem pemasaran baru. sangat viable.

Dan seperti yang kita tau, pada akhirnya keripik pedas Maicih itu memiliki nilai jual yang meningkat berkali-kali lipat dibandingkan keripik pedas tak bermerk.

Keren ya…

Ayo jadi entrepreneur!



Dalam kegalauan otak, membangun semangat, mencari ide, memikirkan strategi untuk keuangan Al Hayaat dan keuangan pribadi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar