Halaman

Selasa, 12 Maret 2013

.

Mungkin diantara kami dialah yang paling merasa berat
yang paling butuh untuk didengarkan ceritanya
yang paling ingin menangis
yang paling butuh diperhatikan
yang paling butuh dipeluk
yang paling butuh ditenangkan

Tapi aku tahu, dia mampu berdiri tegak meskipun cobaan datang beruntun
Kekuatan itu adalah bukti bahwa ia telah berhasil mengalahkan dirinya sendiri
dan aku tahu, suatu hari nanti dia akan berhasil mencapai semua cita-cita yang dia inginkan
Karena dia berbeda

Maka di hari-hari selanjutnya, aku akan mendengar kabar bahagia darinya
yang menikmati winter di Paris,
spring di London,
summer di Roma, 
dan autumn di Madrid
saat itu, akan ada yang mendengarkan ceritanya sepenuh hati
mengusap air matanya saat menangis
memperhatikannya sepenuh jiwa
memeluknya hangat
dan menenagkan semua kegelisahannya
Allah memeluk mimpi-mimpinya dengan penuh kasih sayang
Menunggu waktu yang tepat untuk membuatnya menjadi kenyataan

Sahabatku yang kuat, bahagiakanlah orangtuamu
Taklukkanlah Eropa, kelilingilah dunia sesukamu
Doaku tulus untukmu
sama tulusnya ketika kau menghabiskan waktu untuk mencari-carikan benda apa yang cocok untukku
ketika kau menunggu pukul 00.00 untuk diam-diam meletakkannya di atas meja belajarku

Terimakasih telah begitu peduli pada seorang yang cuek dan sok sibuk seperti aku






8 Maret 2013
pukul 09.45 
di depan Zeiss, tempat terdekat dengan bintang








Senin, 04 Maret 2013

Ada Apa Dengan Cilongkrang

Suatu hari nanti mungkin mereka adalah orang-orang besar, manusia yang mampu berbuat sesuatu untuk tanah airnya tercinta, Tafta adalah seorang Menteri Perdagangan, Sugi adalah Menteri Riset dan Teknologi, Ine Menteri Ibu Rumah Tangga (kekekeke), KaGit Menteri Sumberdaya, Rangga Menteri Olahraga , Inay Menteri Pendidikan, Yu'ti Menteri Agama, Ai & Afin Mentri Anak-anak, Surya Menteri Bahagia, Nurul Menteri... apa ya? hehehe #maaf nggak kesebut semua

Tapi yang kulihat hari itu mereka semua basah oleh keringat dan kotor oleh tanah sehabis mencangkul
Hari berikutnya mereka berlumuran kotoran sapi sehabis mengangkut dan mengaduk-aduknya dalam bejana. Meskipun lelah, di sore hari mereka masih bisa tersenyum, menyambut adik-adik kecil dengan sejuta pertanyaan mengenai pelajaran sekolah, yang meminta diajari ini-itu, yang semangat belajarnya tak tertampung oleh buku-buku paket kumal yang mereka bawa.

Lalu ketika matahari terbenam, mengajar ngaji di surau-surau yang penuh sesak, ribut tak terkendali, mendengarkan bacaan Al-Quran yang terbata-bata, berkisah mengenai para Nabi, hingga adzan Isya berkumandang, memasrahkan diri ditarik-tarik anak-anak bersamping untuk shalat berjamaah disebelahnya.


Pengalaman Kuliah Kerja Nyata itu sangat tak terlupakan, bagiku kalian adalah orang-orang terpilih yang memilih menghabiskan masa libur dengan berbagi pada masyarakat yang cukup terasing dari hingar bingar keramaian kota. Sejenak mengasingkan diri dari perangkat umum buku-buku, laptop, dan bentuk kemudahan lainnya, lalu memilih menyingsingkan lengan baju, bekerja fisik untuk orang lain.

Kawan-kawanku, kita telah sepakat bahwa pengalaman itu sangat mengesankan, sulit diceritakan, hanya akan terasa indah  bila dirasakan sendiri. Tak terasa masa-masa kita sebagai mahasiswa S1 akan segera usai, aku hanya bisa berharap, semoga idealisme kalian, idealisme kita tak kandas di bawah tekanan keadaan, tak tergerus realita yang akan kita hadapi kedepannya..

Kawan-kawanku, semoga Allah senantiasa mempermudah langkah kalian :)

#jadi kapan mau ke Cilongkrang lagi teh?