Halaman

Jumat, 28 Desember 2012

Kontemplasi : Sel

Sel/Cell : unit struktural terkecil makhluk hidup

Bukan sekedar kompartemen yang berisi nukleus, nukleolus, mitokondria, golgi, ribosom, lisosom, vesikel, retikulum endoplasma dan organel lainnya. Sel adalah sebentuk unit yang luar biasa kompleks. Tidak hanya sekedar bentuk kehidupan, sel bisa mengajarkan kita banyak hal.


Hingga kini, sebagian darinya masih menjadi misteri bagi ilmu pengetahuan.
Begitulah sains, begitulah manusia, yang belajar memahami dirinya sendiri meskipun dengan terbata-bata.




Mari kita pandang sel sebagai sebuah pabrik kecil. Pabrik itu dilindungi oleh apa yang disebut plasma membran dan matriks ekstraseluler yang sebagian besar terdiri dari lipid dan protein. Keduanya berperan untuk menjaga, berkomunikasi dengan lingkungan luar dan mentrasport keluar masuk molekul.



Di dalam sel terdapat berbagai organel. Salah satunya adalah pusat informasi sel yang disebut nukleus. Nukleus berisi informasi dalam bentuk DNA, rantai dengan 4 basa nitrogen. Ketika dibutuhkan, informasi tersebut akan ditranskripsi menjadi rantai RNA dan dibawa ke luar nukleus.



Kombinasi basa nitrogen pada RNA akan dibaca oleh ribosom, mesin kecil kita yang terletak di sitosol atau retikulum endoplasma. Sistemnya mungkin sama dengan binary number pada perangkat elektronik. Kombinasi tersebut ribosom terjemahkan untuk menyusun asam amino membentuk rantai polipeptida. Satu atau lebih rantai polipeptida kemudian akan melipat-lipat dan bergabung membentuk protein. 



Dari retikulum endoplasma, sebagian protein yang belum selesai akan diangkut dalam kargo yang kita sebut vesikel menuju golgi. Kargo tersebut tidak melayang-layang begitu saja, melainkan diantarkan tepat pada tujuan oleh motor protein, bergerak di sepanjang jalan yang kita sebut sitoskeleton.


Dalam golgi, protein akan diberi tambahan gugus gula melalui proses yang kita sebut glikosilasi. Proses ini dilakukan agar protein dapat berfungsi secara normal, sekaligus sebagai tanda agar protein tersebut dapat di distribusikan ke bagian-bagian sel dengan tepat.




Cerita diatas adalah bentuk suuuuper sederhana. Bentuk penyederhanaan dari salah satu kegiatan sel yaitu sintesis protein yang kita dapatkan dalam pelajaran IPA ketika SD, SMP dan SMA dulu.

Tapi pernahkah kita renungkan pertanyaan-pertanyaan seperti...

Bagaimana caranya sel menentukan hanya bagian-bagian DNA tertentu yang harus ditranskripsikan diantara 35.000 gen yang kita miliki?
Bagaimana caranya sel mengatur agar proses transkripsi itu berlangsung dengan tepat dan cepat tanpa ada kesalahan?
Bagaimana caranya sel bisa mengeluarkan RNA dari nukleus tanpa adanya kerusakan?
Bagaimana caranya ribosom mengenali RNA tersebut?
Bagaimana caranya agar polipeptida dibuat di tempat yang tepat?
Bagaimana caranya protein-protein tersebut melipat atau bergabung satu sama lain menjadi protein yang fungsional?
Kalaupun ada kesalahan, bagaimana sel mengatasi protein-protein yang rusak agar tidak membahayakan dirinya?
Bagaimana caranya sel memilah polipeptida mana yang harus berada di sitosol, di retikulum endoplasma, atau di transport ke bagian lain?
Kalaupun ada yang salah, bagaimana cara sel untuk menjaring dan menempatkan protein tersebut pada posisi yang tepat?
Bagaimana caranya sel mengatur terbentuknya vesikel untuk mengangkut protein yang benar?
Bagaimana sel mengangkut vesikel antar organel atau ke membran plasma tanpa ada kesalahan?
Bagaimana caranya motor protein itu melangkah dengan arah yang tepat? bagaimana ia bisa mengenali ujung + dan - pada sitoskeleton?

Kita tahu siklus sel kita rata-rata hanya selama 23 jam artinya dalam waktu sesingkat itu sel harus bisa membentuk organel baru dan keseluruhan bagian sel lain sambil tetap mempertahankan hidupnya.
Kita tahu, mutasi pada satu saja basa pada DNA bisa mengakibatkan dampak yang fatal.
Kita tahu sedikit saja perbedaan pada gugus gula atau mutasi pada satu saja asam amino bisa mengakibatkan sebuah protein menjadi non fungsional.

Kita tahu bahwa segalanya telah terintegrasi dengan begitu sempurna. Tanpa cela, tanpa cacat...

Yang ingin kusampaikan adalah, bagian kecil penyusun tubuh kita itu begitu luar biasa. Padahal ia hanya menggunakan perbedaan potensial, polaritas dan bentuk sebagai rambu-rambu untuk mengambil sebuah keputusan. Dengan itu, mereka bertahan hidup, tumbuh dan membelah. Menopang kehidupan kita sebagai seorang manusia yang utuh. Namun jika diperlukan, mereka rela mati agar terbentuk jari-jari kita, agar kelopak mata kita dapat terbuka, agar mulut kita dapat berbicara...




Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh Allah benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang ” (An-Nahl : 18)



Setiap sel pada tubuh kita adalah bentuk kasih sayang dari Allah
Sebuah pelajaran terutama bagiku yang seringkali kufur terhadap nikmat yang telah Ia berikan
Semakin memahaminya, semakin bertambah rasa syukur kita

Sungguh tidak ada satupun yang diciptakan sia-sia olehNya



Terinspirasi dari :
Al Quran
Molecular Biology of Teh Cell 5th Ed. Karya Bruce Alberts dkk

Sumber gambar :
Molecular Biology by DJ Seitzer 
Video Flu Attack! How A Virus Invades Your Body by Zirus & XVIVO
Terimakasih atas ilustrasinya yang luar biasa :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar