Mengapa otakku ini mudah sekali terdistraksiiii
Oleh gulungan kain flannel yang belum dipakai, edelweiss
kering diatas lemari, kapal kecil dalam botol, cawan petri dengan koloni
bakteri yang nyaris kering. Terdistraksi dengan butiran pasir dalam
botol-botol, berwarna-warni, mengamati cangkang mollusca yang teronggok diam
nyaris tenggelam, capung terbang yang terjebak dalam kotak kaca bening, mading biru
yang kini tertutup lemari sebagian, topeng kelinci yang menatap jail, dan gajah
tengil yang duduk diatas bulan sabit.
Tiba-tiba seekor burung penghisap madu terbang di hadapan
wajahku. Menghalangi sudut pandang mata terhadap kursor, lalu berubah menjadi
kapal ruang angkasa. Terbang ke orbit bumi, membentuk habitable zone nya
sendiri, dan meluncur ke arah “mantan” pelanet terluar.
Pluto kecil yang diameternya tak lebih panjang dari
tembok besar China.
Menari-nari bersama Charon yang setia.
Saling menatap di tengah sunyinya tata surya dan
dinginnya luar angkasa.
Hwaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah…
Hari ini langit tak berawan...
Ah iya, kemana awan?
Dasar angin usil…
Hah.. rindu diusili dan mengusili… :’(
#tutup file tugas, tutup laptop dan pergi
#ayo memasaaaaaaaaak!
ckckck -_-
BalasHapus