Pernahkah terbersit pertanyaan...
“Apa tujuan Allah menciptakanku hidup di dunia?”
Akhir-akhir ini pertanyaan tersebut sering sekali
melintas di kepalaku.
Sebagai seorang yang pernah mempelajari mekanisme
perkembangan hewan, aku sadar betul bahwa manusia adalah bentuk keajaiban
penciptaan.
Bagian dari skenarioNya yang maha sempurna
Tak ada satupun bagian darinya yang merupakan kebetulan
Baik proses penciptaannya, maupun segala peristiwa yang
terjadi dalam kehidupannya.
Ia lahir, tumbuh, berkembang, menjadi dewasa, tua..
Bahkan jauh, jauh sebelum itu
Bagaimana orangtuanya dipertemukan, kemudian orangtua
dari orang tuanya, dan seterusnya, mundur ke belakang.
Sampai pada akhirnya, mempertanyakan eksistensi seorang
manusia, sama dengan mempertanyakan eksistensi alam semesta.
Bahkan, mempertanyakan mengapa aku bertemu dengan A, atau
B, juga sama dengan mempertanyakan eksistensi alas semesta.
Jadi, aku bukan sedang menafikkan eksistensi diriku..
sama sekali bukan
Hanya sedang bingung
Apa yang Allah ingin aku lakukan sehingga Ia
menciptakanku lalu membiarkanku hidup di dunia sampai saat ini?
Langkah apa yang Ia ingin aku ambil agar aku dapat
memberikan makna bagi jiwa dan raga yang telah Ia berikan?
Jika, aku memutuskan untuk melangkah berdasarkan apa yang
kurencanakan, akankah Ia ridha?
Saat aku belum bisa menemukan jawabannya
Saat dimana dalam doa terselip sebaris kalimat
“Ya Allah, jika sampai pada saat dimana hidupku di dunia
ini sudah tak lagi ada artinya, jika keberadaanku di dunia ini sudah tak lagi
dapat memberikan manfaat sedikitpun, saat itu ambillah aku”
Atau dalam pemikiran tergila dan termustahil
“Jika waktuku bisa kuberikan, ambillah.. berikan saja
pada mereka yang lebih layak memilikinya, mereka yang kiranya hidupnya bisa
memberikan lebih banyak manfaat bagi orang lain”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar