Enam bulan kebelakang, Ia telah mengingatkanku banyak hal
Sebagai seorang makhluk sosialis, terkadang terlintas dalam pikiran untuk terlihat baik di mata manusia lain
Yang kemudian Ia sadarkan aku bahwa itu salah
Sungguh Ia baik sekali, dalam sebuah pertemuan seseorang mengingatkanku akan satu hal
Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan RasulNya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan RasulNya. Dan siapa yang hijrahnya karena menginginkan kehidupan yang layak di dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.
Dalam melakukan segala sesuatu, seharusnya orientasiku hanyalah Dia
Untuk mengharapkan ridhaNya, bukan yang lain
Pada kenyataannya itu saaangat sulit sekali
Karena riya itu masih saja menetap di hati
Lalu dalam pertemuan yang lain, seseorang mengingatkanku mengenai sebuah hadist, diriwayatkan dari Umar bin Khatab ra, beliau berkata : hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab, dan bersiaplah kalian untuk hari aradh akbar (yaumul hisab). Dan bahwasannya hisab itu akan menjadi ringan pada hari kiamat bagi orang yang menghisab dirinya di dunia.
Muhasabah
Satu hal yang entah sejak kapan mungkin telah kutinggalkan, muhasabah di mulai dari niat yang benar, teknis yang benar, bayangan mengenai konsekuensi dari perbuatan yang akan kulakukan, yang tidak mendzhalimi siapapun termasuk diriku sendiri..
Dan malam itu kuputuskan, untuk menceritakan aku
Bagian yang tak pernah kuceritakan pada siapapun
Bagian yang kusembunyikan rapat-rapat hingga tak ada satupun manusia yang kubiarkan mengenali aku
Hanya pada mereka
Untuk mulai menapaki jalan yang benar
Dimulai dari niat
Meski ke belakang begitu gelap
September 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar