Jika aku diberi kesempatan untuk hidup, lalu mati, lalu
hidup lalu mati lagi
Demikian berulang-ulang
Maka tak akan pernah sanggup seluruh saraf dalam otak ini
menekuri seluruh pengetahuanNya yang Ia hamparkan dari perut bumi hingga alam
semesta
Setiap kali mengingat betapa sulitnya sepercik ilmu masuk
berjejalan dalam otak
Menyambungkan antara akson satu dengan dendrite lain
Maka nafas ini menjadi sesak tak karuan
Yang aku rasakan, Allah telah menunjukkan singgasana
kebesaranNya melalui setiap kilasan ilmu yang Ia perkenalkan padaku
Ketika itu diriku ciut bagai tak berbobot, kecil tak berarti
Tanpa sadah aku telah jatuh cinta
Terpukau menyadari ketidakberdayaan diri
Lalu menanggis megap-megap karena aku tak kuasa berenang
dalam samudra ilmuNya yang luasnya meliputi langit dan bumi
Maka setiap kali Ia memercikkan kesadaran itu sekejap saja
Mataku terjaga dari tidur dan menangis meratap-ratap
Allahuakbar, jika saja Kau berkenan, izinkan sepercik
kekayaan yang Kau sisipkan dalam tempurung kepalaku untuk kubagi dengan manusia
lain
Dalam ilmu, kutemukan cinta
Dalam ilmu, kutemukan cintaNya mengalir lembut melingkupi
setiap detik hidupKu
Makhluk yang bahkan tidak dapat menjelaskan mengenai eksistensi
dirinya sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar